Rekaman Percakapan Penerbangan CVR Sriwijaya Air Berhasil Diunduh

Dia mengakui, tim gabungan sempat pesimistis untuk menemukan CVR. Tetapi, Soerjanto menegaskan, CVR dibutuhkan untuk melengkapi data penelitian dari flight data recorder (FDR) yang sebelumnya telah ditemukan.

“Saya, apapun usahanya, sampai nanti kita menyerah semuanya, baru saya akan mengatakan tidak sanggup,” beber Soerjanto.

Menurutnya, tanpa ditemukannya CVR akan sulit mengetahui penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak itu. Sehingga data dalam CVR sangat dibutuhkan untuk melengkapi data yang telah diperoleh dari FDR.

“Tanpa CVR memang di dalam kasus Sriwijaya 182 ini akan sangat sulit menentukan penyebabnya,” tandas Soerjanto.

Sebagaimana diketahui, pesawat Sriwijaya SJ-182 rute Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak pada Sabtu (9/1) sore sekitar pukul 14.40 WIB. Pesawat itu jatuh di kawasan Kepulauan Seribu, antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, tepatnya pada koordinat 05°57’47.81’’ S – 106°34’10.76’’ E.

Pasawat yang bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta tersebut mengangkut 62 penumpang, terdiri dari 6 awak aktif, 40 orang dewasa, 7 anak-anak, 3 bayi, dan 6 awak sebagai penumpang.(jawapos)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan