Kebutuhan Pokok di Cimahi Aman Jelang Ramadhan

CIMAHI – Ketersediaan sejumlah Kebutuhan Pokok Masyarakat (Kepokmas) di tingkat pedagang pasar tradisional di Kota Cimahi dipastikan aman menjelang bulan suci Ramadan. Sejumlah langkah antisipasi untuk stabilisasi harga apabila terjadi lonjakan telah disiapkan.

Kepala Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian (Disdagkoperin) Kota Cimahi Dadan Darmawan mengatakan, ketersediaan kebutuhan pokok di Kota Cimahi aman untuk beberapa minggu ke depan.

“Dari data dan informasi yang disampaikan pengelola toko modern, pasar pemerintah atau non-pemerintah, dan bulog, sejauh ini untuk stok kebutuhan pokok Insya Allah aman,” terangnya di Pemkot Cimahi Jalan Rd Demang Hardjakusumah, Selasa (30/3).

Kebutuhanan pokok yang diprediksi aman tersebut diantaranya beras, minyak goreng, tepung terigu, telur ayam, dan daging ayam. Pihaknya juga memastikan tidak ada penimbunan bahan kebutuhan pokok di Kota Cimahi, karena Disdagkoperin selalu melakukan monitoring ke pasar-pasar tradisional dan modern secara rutin.

“Kemungkinan kecil penimbunan, karena satgas-nya ditambah, di samping satgas pangan ada juga gugus tugas percepatan dan penanganan Covid-19, yang tugasnya hampir seluruh bidang digarap,” ungkap Dadan.

Pihaknya juga secara berkala melakukan monitoring harga seminggu 2 kali, kerja sama dengan Unit Pelaksana Tugas (UPT) Pasar Kota Cimahi. Sehingga kemungkinan kecil terjadi penimbunan.

“Kita rutin melakukan monitoring untuk memastikan ketersedian kebutuhan pokok masyarakat,” terang Dadan.

Sementara untuk harga kepokmas, sampai saat ini menurut Dadan, relatif stabil. Hanya cabai rawit merah yang harganya masih tinggi.

Berdasarkan data Disdagkoperin, harga yang masih stabil diantaranya, minyak goreng kemasan Rp 14.000/liter, minyak goreng curah Rp 13.500/liter,  telur ayam Rp 24.000/kg, dan daging ayam Rp 35.000/kg.

“Sejauh ini harga kebutuhan pokok masih stabil, cabai rawit merah yang harganya masih mahal yakni Rp 120 ribu/kg. Salah satu penyebab mahalnya harga cabai rawit merah, karena kalau musim hujan ada hama yang menyerang cabai rawit, jadi pasokan berkurang,” ujar Dadan.

Untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan harga jelang bulan Suci Ramadan, pihaknya secara intens melakukan koordinasi dengan sejumlah stakeholder.

“Insya Allah dengan koordinasi yang intens bersama Indag Provinsi dan Bulog, sejauh ini stok dan harga lebih terkendali,” ungkapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan