Ragukan Kualitas Vaksin, 8,17% Guru Tolak Divaksinasi

JAKARTA – Sekretaris jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Heru Purnomo menyebut beberapa guru menolak divaksinasi dengan alasan khawatir efek samping dan ragu pada kualitas vaksin.

Berdasarkan survei yang dilakukan FSGI mengenai persepsi guru atas program vaksinasi Covid-19 mendapati 8,17 persen guru menolak keras divaksinasi. Survey ini diikuti oleh 2.406 guru dari 26 provinsi di Indonesia.

“Hasil dari survei menunjukkan sebanyak 97,73% guru bersedia divaksinasi dan 8,17% guru menolak divaksinasi dengan alasan khawatir efek samping dan ragu pada kualitas vaksinnya,” kata Heru dalam keterangannya, Rabu (17/3).

Diketahui bahwa vaksinasi guru ini sudah dilaksanakan sejak 24 Februari 2021 di Jakarta dan sekitar 5 juta guru akan menjadi sasaran dari program vaksinasi yang direncanakan selesai pada Juni 2021 nanti.

Heru juga menyebuatkan sangat mengapresiasi pemerintah yang telah menetapkan guru sebagai kelompok prioritas tahap kedua pemberian vaksinasi Covid 19 karena bentuk interaksi dan mobilitas tinggi dalam pekerjaannya terlebih dengan adanya rencana sekolah yang akan kembali bertatap muka diawal Juni 2021 nanti. (fin)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan