INDRAMAYU – Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Ahmad Dofiri meminta kepada petugas untuk menindak tegas. Perlu, apabila ada warga yang menolak isolasi setelah terpapar COVID-19, karena bisa membahayakan lainnya.
Sabtu (13/3), ia melakukan kunjungan ke beberapa daerah yang menerapkan PPKM mikro, dan dari hasil tinjauannya di Subang, Majalengka serta Indramayu, penanganan COVID-19 rerata sudah semakin baik.
“Saya habis dari Subang, Majalengka dan terakhir Indramayu untuk memonitor PPKM mikro, tapi rerata perkembangannya baik sekali, penurunan kasus COVID-19 sangat signifikan,” katanya.
Ia mengatakan, akan ada tindak tegas bagi warga yang terkonfirmasi positif tapi menolak isolasi mandiri.
“Kalau seandainya ada yang (terpapar) dan diperkirakan menularkan kepada warga sekitarnya. Serta masih membandel (untuk isolasi). Petugas harus memberi tindakan tegas, karena ini untuk kesehatan bersama,” kata Kapolda Jabar Irjen Pol Ahmad Dofiri di Indramayu, Sabtu.
Dofiri mengatakan petugas telah dibekali hukum. Ketika ada warga yang membandel menjalani isolasi dan khawatir menyebarkan virus, maka harus segera mendapat tindakan tegas.
Namun kata Dofiri, sampai saat ini tidak ada laporan adanya warga yang membandel ketika akan dilakukan isolasi dan kesadaran masyarakat juga cukup tinggi.
“Pandemi itu tidak boleh main-main undang-undangnya ada. Dan kesadaran masyarakat cukup tinggi. Sehingga sampai saat ini saya tidak mendapat laporan adanya penolakan dari orang yang terkena COVID-19,” tuturnya.
Dia juga mengapresiasi adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro di beberapa daerah, yang bisa menurunkan angka penularan COVID-19. (antaranews)