Waspada! Begini Cara Tepat Bersihkan Kulit dari Krim Abal-abal

JAKARTA – Banyak cara untuk membuat kulit indah dan cantik seperti yang banyak diidam-idamkan wanita pada umumnya baik itu dengan cara instan atau dengan cara alami. Namun ingatlah ladies, tetpalah jeli dalam memilih kosmetik atau skincare kalau ingin aman.

Menurut keterangan dr. Fatimah Zahra, M.Biomed AAM dalam siaran resmi Sheima Krim abal-abal itu sangat berbahaya serta mengandung mengandung logam berat yang disebut dengan merkuri. Dan Efeknyapun tidak main-main dan jika sudah terlanjur harus segera berkonsultasi dengan dokter ahli.

Dokter Fatimah menambahkan, semakin lama dipakai produk mengandung merkuri akan semakin menumpuk di jaringan kulit dan perlu waktu lama hingga tahunan untuk menghilangkannya. Meski demikian, ada solusi yang diberikannya. Yang pertama adalah mengonsumsi antioksidan yang tinggi.

” Supaya logam berat tidak berefek lama karena mengendap di ginjal, juga harus disertai minum air putih yang banyak,” tambahnya. ” Jangan lupa diet sehat, konsumsi makanan dengan banyak serat, dan menjalani gaya hidup yang sehat,” katanya.

Pihaknya menyarankan untuk memilih produk kecantikan yang sudah berizin BPOM, berlabel halal, dan konsultasi ke dokter kulit atau dokter kecantikan. Dalam memilih kosmetik, dia menyarankan untuk mencari produk yang menyehatkan kulit, bukan sekadar menawarkan kulit putih dan bersinar.

” Kalau diartikan putih tetapi tidak sesuai dengan warna kulit di bagian tubuh lainnya kan jadi lucu,” tambahnya. ” Wajah itu ada rona-ronanya, ada rumusnya seperti yang ada di Fitzpatrick. Tidak mungkin wajahnya putih mengilap sementara leher dan tangannya hitam, itu tidak bagus,” katanya.

Dari referensi yang pernah dibacanya, memang banyak perempuan Indonesia ingin memiliki kulit yang putih. ” Mereka sebenarnya korban iklan. Di Indonesia kulit putih digadang-gadang lebih cantik, padahal jelas kulit Indonesia, dan Asia Tenggara berbeda-beda” katanya. Ada suku tertentu yang berkulit putih, tetapi tidak semua. Kita berkulit gradasi, putih sampai sawo matang. Bombardir iklan yang mengeneralisir cantik itu jika kulitnya putih juga dikritisinya.

” Sebaiknya produsen kosmetik juga harus bijaksana. Jangan beriklan dan membentuk mindset kulit putih itu cantik, tetapi lebih kepada kulit sehat,” pungkasnya. (antara/jpnn)

Tinggalkan Balasan