Persib Menatap Liga dengan Kekuatan Koneksi Belanda

Kehadiran tim satelit menjadi sangat vital, karena selama ini, para pemain Persib yang direkrut dari tim junior jarang bisa langsung berkembang menjadi andalan di tim senior, sebagian besar yang berhasil adalah mereka yang berani keluar dari zona nyaman untuk berpetualang terlebih dahulu di tim di luar Persib dan baru kembali ke Persib dalam kondisi yang sudah mapan, terkecuali pemain junior binaan Marek Janota yang bisa langsung beradaptasi dengan pemain senior binaan Risnandar pada tahun 1980-an, setelah sebelumnya, tepatnya tahun 1978-1979 Persib terdegradasi ke Divisi I.

Pada tahun 1980-an, Persib melakukan revolusi pembinaan dengan mempersiapkan tim junior yang ditangani pelatih Marek Janota dari Polandia, dan  tim senior dipimpin Risnandar Soendoro.

Gabungan pemain junior dan senior ini membuahkan hasil karena Persib berhasil promosi ke Divisi Utama dengan materi pemain seperti Sobur, Giantoro, Kosasih B, Adeng Hudaya, Encas Tonif, dan lainnya.

Akhirnya lahirlah bintang-bintang Persib seperti Robby Darwis, Adeng Hudaya, Adjat Sudrajat, Suryamin, Dede Iskandar, Boyke Adam, Sobur, Sukowiyono, dan Iwan Sunarya. Hasil binaan Marek membawa Persib lolos ke final bertemu PSMS pada Kompetisi Perserikatan 1982-1983 dan 1984-1985.

Kehadiran Bandung United dan Maung Anom, diharapkan mampu melahirkan revolusi pembinaan Persib jilid dua, seperti yang terjadi pada masa yang disebutkan diatas, dimana Persib memiliki tim pelapis yang sengaja disiapkan untuk memback-up tim Persib yang sedang mengikuti kompetisi, yang memiliki kekuatan yang tidak terlalu jauh.

Modalitas ada paling tidak pada tujuh pilar Bandung United yang merupakan titipan dari tim senior seperti Ilham Qolba, M. Wildan Ramdhani, Agung Mulyadi, Julius Josel, Indra Mustafa, Pian Hadiansyah dan Puja Abdillah, bisa cepat matang meski harus berjuang di Liga 3.

Besar harapan masyarakat pecinta bola kota Bandung dan Jawa Barat melihat kembali Persib menjadi jawara dalam pentas Liga Indonesia. Namun kalau pun juara, jangan sampai kompetisi berikutnya menjadi lemah. Bisa jadi  tim Persib saat ini juara, namun bagaimana apabila pemain yang ada sekarang pensiun, atau hengkang di musim depan, sedang Persib harus tetap berkompetisi, maka diperlukan pelapis yang minimal setara dengan kemampuan tim sebelumnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan