DEPOK – Warga di dua kelurahan yakni Kelurahan Pasir Putih dan Kelurahan Cipayung mengaku kesal. Pasalnya, jembatan penghubung antar kedua kelurahan yang membentang di atas Kali Pesanggrahan itu kerap membawa bencana kala tiba musim penghujan.
Menurut keterangan warga setempat, banjir kerap melanda rumah warga, terutama mereka yang tinggal di sekitar sungai.
“Udah gak kehitung (keseringan banjirnya) mas. Banjir sudah jadi langganan warga sini. Sudah terbiasa dengan banjir,” ungkap Simin (52), warga Kelurahan Pasir Putih, Rabu (17/2).
Namun, dari pantauan media Jabarekspres.com, terlihat tumpukan sampah memenuhi area bawah kolong dan sekitar jembatan sungai Pesanggrahan.
Sampah yang sudah menumpuk tersebut diduga jadi penyebab tersumbatnya aliran sungai. Saat terjadi hujan deras, aliran sungai yang tidak lancar menyebabkan air meluap dan merendam rumah warga sekitar.
Nanang (40), warga setempat, yang menyaksikan langsung peristiwa banjir musiman di kawasan Kali Pesanggarahan, mengatakan banjir terjadi memang akibat genangan sampah yang menyumbat aliran air di jembatan penghubung kedua kelurahan.
“Sumbatan sampah itu yang jadi penyebab rembesan air ke rumah warga,” kata Nanang.
Setelah diamati, konstruksi jembatan yang terlalu rendah ditambah pendangkalan sungai menjadi pemicu utama terhambatnya aliran air sungai.
Sumber masalah tersebut diakui Simin. “Memang benar pembangunan jembatan kurang tinggi, sehingga aliran sungai terganggu. Sampah-sampah yang tergenang itu selain karena sungainya yang dangkal juga tertahan oleh tulang jembatan,” ujar Simin.
Simin mengatakan, pemerintah memang sering membersihkan area sungai. Namun hal itu tidak pernah menyudahi masalah banjir di kawasan tersebut.
Akibat terendam banjir, beberapa rumah di sekitar jembatan tampak rusak parah dan tidak lagi ditempati warga. (Mg12).
