Kerap Bahayakan Keluarga, ODGJ di Bandung Barat Dirantai

SINDANGKERTA – Bunbun Bunyamin, 50, warga Kampung Pasirkihiang, RT 03/12, Desa Sindangkerta, Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat, menerima nasib mengenaskan lantaran dipasung oleh keluarganya.

Bunbun merupakan anak dari pasangan Hapid (76) dan Entin Kartini (75). Menurut penuturan Hapid, anaknya itu sudah mengalami gangguan kejiwaan sejak usia 19 tahun. Artinya, saat ini Bunbun sudah 31 tahun mengalami gangguan kejiwaan.

“Dari usia 19 tahun jadi seperti ini (gangguan jiwa). Dulunya bekerja di pabrik pembuatan ban di Tangerang. Tiba-tiba dia pulang dalam kondisi seperti ini, ngobrol engga nyambung. Memang sebelumnya sempat cerita, stres di tempat bekerja,” ungkap Hapid, Rabu (17/2).

Tak punya pilihan lain pihak keluarga akhirnya memilih mengurung Bunbun di dalam rumah. Beberapa kali Bunbun dipindahkan dari satu ruangan ke ruangan lain sampai akhirnya ditempatkan di ruangan khusus dengan kakinya dirantai agar tak bisa berkeliaran.

“Kalau engga dipasung suka mengamuk, nanti bisa mengganggu keluarga sama warga di sini,” jelasnya

Kondisi Bunbun kian hari tak menunjukkan perbaikan. Bahkan jika sedang kumat, dirinya kerap mengamuk dan melakukan perbuatan yang mengancam keselamatan keluarga, warga setempat, bahkan dirinya sendiri.

“Kalau kumat itu dia ngamuk, pernah ibu dilukai di pahanya dengan bambu, terus hampir membakar rumah karena merokok di tempat tidur, dan warga juga memang resah,” kata Hapid.

Hapid mengaku sejak mulai mengalami gangguan jiwa, ia dan keluarga bolak-balik membawa Bunbun ke rumah sakit bahkan hingga ke pengobatan tradisional namun tak kunjung menunjukkan perubahan yang signifikan.

“Sudah beberapa kali dibawa berobat ke Rumah Sakit Dustira, RSJ, terus Bogor sampai keluarga menjual sawah. Tapi engga ada perkembangan dan malah makin parah,” terangnya.

Sementara itu Kepala Desa Sindangkerta, Eli mengatakan, pihaknya tak melakukan pembiaran dengan tindakan pemasungan yang dilakukan keluarga terhadap Bunbun. Namun hal itu semata-mata merupakan upaya antisipasi sambil menanti kabar Bunbun bisa diobati di RSJ Cisarua.

“Awalnya tidak langsung dipasung, tapi semakin ke sini keluarga merasa terancam. Ini bentuk penyelamatan keluarga dan yang bersangkutan, akhirnya dibikinkan ruangan khusus dan kakinya dirantai,” kata Eli.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan