Imlek Bencana

Oleh: Dahlan Iskan

BAGI Royce, Imlek kemarin berarti bencana. Mungkin bencana yang ia bikin sendiri. Atau mungkin dibuat oleh papanya. Atau mungkin memang jalan hidup sudah harus begitu.

“Apakah di malam tahun baru besok Anda akan hadir ikut makan malam bersama di rumah orang tua?” tanya saya pada Roy.

Hari itu, Rabu lalu, Royce Muljanto ke rumah saya. Dua hari sebelum Imlek. Itu untuk kali pertama saya kenal Roy. Juga untuk kali pertama Roy ke rumah saya.

Saya harus bertanya kepadanya soal malam tahun baru itu. Kalau Roy masih berniat tetap ke rumah papa-nya berarti pertengkaran anak-papa ini segera berakhir damai.

“Saya akan ke rumah papa. Bersama istri dan anak saya. Sebagai anak saya harus begitu. Tahun lalu pun, di malam Imlek, saya juga ke rumah papa,” ujar Roy Rabu lalu.

Dua tahun lalu Roy sudah bertengkar dengan papanya: Muljanto, bos Liek Motor. Yang biasa dipanggil the King. Yang di Surabaya paling terkenal namanya. Yang showroom dan bengkelnya ada di mana-mana.

Pertengkaran dua tahun lalu itu begitu hebatnya sampai Roy masuk tahanan. Lalu jadi terdakwa di pengadilan.

Menurut Roy, kesalahan yang dituduhkan jaksa kepadanya adalah: merusak benda orang lain. Pemilik benda yang dirusak itu sebenarnya tidak mempersoalkan. Juga tidak minta ganti rugi. Bahkan minta diperbaiki pun tidak.

Hari itu, tahun 2018, Roy mendatangi showroom Liek Motor yang di Jalan Indrapura, Surabaya. Ia tembaki mobil yang ada di situ. Lalu Roy pergi.

Papanya, menurut Roy, tidak bereaksi apa-apa. Padahal Roy ingin bisa dipanggil menghadap sang papa.

Berikutnya Roy mencari tahu siapa backing papanya. Ketemu. “Seorang pejabat di Pemkot Surabaya,” katanya. Roy menyebut nama, tapi biarlah nama itu hanya diingat Roy.

Roy pun mendatangi rumah pejabat itu. Kosong. Hanya ada mobil Innova di depan rumah itu. Maka mobil tersebut ia tembaki. Sampai kaca, lampu, dan bumper mobil itu rusak. Setelah itu ia pergi ke pos satpam di perumahan sepi itu. Ia berikan KTP kepada satpam. “Kalau ada yang mengadu mobilnya rusak, yang melakukan saya. Ini KTP saya. Silakan tangkap saya,” ujar Roy menirukan kejadian dua tahun lalu itu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan