Imlek Bencana

Roy akhirnya dicari polisi. Ia pun cari wartawan. Ia ingin wartawan tahu kalau ia akan ditangkap. Agar jadi berita. Agar heboh. Dengan demikian sang ayah akan memperhatikannya.

Di jalan raya, setelah bertemu wartawan, polisi mengetahui keberadaan Roy. Polisi berusaha menghentikan mobil Roy. Tapi Roy mempercepat mobilnya. Dikejar. Roy kian ngebut. Ia ingin menghilang ke jalan tol, lewat bundaran Waru, Surabaya Selatan.

Sepanjang pengajaran itu Roy bisa lolos. Termasuk ketika melewati daerah padat. Tapi di bundaran Waru itu mobil polisi yang lain mencegatnya.

Roy tidak bisa lagi lari.

Roy ditangkap.

Roy ditahan.

“Saya mencoba menghubungi papa. Tapi papa ke Singapura. Sengaja menghindar,” ujar Roy.

Tapi hari ke-5 di tahanan, papanya datang menjenguk. Roy mengira hari itu ia akan dikeluarkan dari tahanan. Roy merasa papanya orang kuat. Pengaruhnya besar.

Setelah 10 menit bicara-bicara di salah satu ruang di kantor polisi, Roy bertanya pada bapaknya.

“Terus bagaimana urusan ini?”

Jawaban sang ayah di luar perkiraan Roy.

“Ya kamu jalani saja dulu,” ujar sang ayah seperti ditirukan Roy.

Roy kecewa. Ternyata ayahnya membiarkan anaknya tetap ditahan.

“Ya sudah Pa, saya jalani,” kata Roy. Lalu meninggalkan sang ayah. Ia kembali ke ruang tahanan.

Beberapa hari kemudian ada orang menemui Roy di kantor polisi. Orang itu memperkenalkan diri sebagai pengacara. Yang ditunjuk oleh ayah Roy untuk melakukan pembelaan kepada anak itu.

Roy ikut saja apa kata pengacara. Termasuk ketika ia harus pindah ke rumah sakit. Untuk dirawat di RS. Dengan alasan, kata Roy, perlu observasi kejiwaan.

Menurut Roy, pengacara itu juga minta agar Roy mau dirawat di RS Jiwa Menur. Dengan demikian tidak perlu diadili.

Tapi Roy menolak. “Saya pilih dibawa ke pengadilan dan menjalani hukuman,” katanya. “Kalau saya sampai mau dimasukkan ke RS Jiwa karakter saya akan rusak sampai pun ke masa depan saya,” katanya. “Kelak orang bisa mengatakan Roy pernah dirawat di RS Jiwa. Saya tidak mau itu,” tambahnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan