Jangan Beri Nasi pada Kucing, Bahaya!

JAKARTA – Bagi manusia, nasi adalah sumber karbohidrat wajib yang harus selalu ada dalam  menu makanan rutin. Mayoritas masyarakat Indonesia menyukai nasi sebagai makanan pokok, menjadikan makanan ini tak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari.

Namun tentu saja, hal ini berbeda untuk kucing. Meskipun kucing terkadang menerima saja saat pemiliknya memberi makanan berupa lauk yang dicampur nasi, sebenarnya nasi tidak baik untuk pencernaan kucing.

Menurut dokter hewan Radhiyan Fadiar Sahistya, dilansir dari Antara, kucing tidak mampu mencerna karbohidrat menjadi sumber energi secara baik, sebab energi utama kucing berasal dari protein. Saat kadar protein berkurang, kucing menggunakan lemak sebagai sumber energi.

“Lantas apa akibatnya jika kucing mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat? Karena kucing tidak dapat mencerna karbohidrat dengan baik, maka efeknya adalah gula darah meningkat secara drastis,” kata Radhiyan dalam webinar “Pentingnya Gizi Pada Anjing dan Kucing di Masa Pandemi” yang tayang di YouTube.

Berlebihan memberikan nasi dapat mengakibatkan kasus diabetes kepada kucing, terutama kucing yang sudah menginjak usia dewasa.

Sama seperti manusia, memberikan makanan dengan nutrisi seimbang kepada hewan peliharaan juga penting agar anabul alias “anak bulu” kesayangan bisa tumbuh dengan baik.

Semua harus dalam porsi yang pas. Bila berlebihan, anjing atau kucing bisa mengalami gangguan ginjal, khususnya yang berusia di atas tujuh tahun.

Radhiyan  menjelaskan, makanan-makanan hewan peliharaan dari pabrik dipisahkan berdasarkan kategori usia, yakni makanan untuk anak kucing atau anjing juga untuk hewan yang sudah dewasa, agar nutrisi yang diberikan cocok dengan usianya.

Anak kucing atau anak anjing sebetulnya masih mendapat asupan nutrisi dari air susu induk. Organ pencernaan mereka belum berkembang sempurna sehingga butuh nutrisi berbentuk cairan.

Ketika sudah menginjak usia satu hingga dua bulan, mereka mulai bisa belajar makan selain air susu. Pemilik hewan peliharaan bisa memberikan makanan yang ukurannnya kecil dan lembut agar anak anjing atau kucing tidak kesulitan memakannya.

Setelah berusia dua hingga tiga bulan, mereka mulai bisa diberikan makanan dengan tekstur yang lebih padat.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan