Perketat Izin di Lokasi Rawan Bencana

SUMEDANG – Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan menegaskan Pemerintah Daerah (Sumedang) dimasa jabatannya tak pernah mengeluarkan izin terkait pembangunan dititik yang menjadi longsor.

“Selama kepala daerahnya Pak Dony dengan saya, Alhamdulillah sampai saat ini kami tidak pernah memberikan izin perumahan terutama di kawasan rawan bencana,” tegas Erwan saat meninjau evakuasi longsor di Cimanggung, Sumedang, Rabu (13/1).

Kendati begitu, kata dia, dirinya akan mencari dokumen perizinan pembangunan tersebut. Meski terdapat izin, dirinya tetap akan mencabut perizinannya.

“Ini akan kami teruskan. Bahkan yang sudah keluar izin apabila ada potensi melanggar dan bencana akan kami berhentikan dan cabut,” katanya.

Disinggung penyelidikan izin sudah sampai mana, dirinya enggan membeberkan. Dengan alasan fokus pada evakuasi korban bencana terlebih dahulu.

“Saat ini kami fokus dulu pencarian korban tetapi sambil berjalan terkait izin. Bukan itu saja, kami akan kaji ulang mengenai perizinan yang ada di bukit ini,” katanya.

Evakuasi sambil berjalan terkait izin. Menurutnya sesuai dengan arahan dari Kepala BNPB Doni Monardo untuk segera mengevakuasi semua masyarakat yang berada di lokasi rawan bencana.

“Kami juga sedang menyiapkan lahan strategis di antaranya tanah milik desa untuk dibangun untuk memindahkan masyarakat,” bebernya.

“Kami sedang inventarisasi tanah-tanah kas desa, baik yang berada di sini ataupun desa lain. Yang mana nanti siap untuk dibangun untuk tempat relokasi tersebut. Yang penting aman,” imbuhnya.

Erwan memastikan, warga yang berada di perumahan SBG sudah dievakuasi ke Taman Burung serta disiapkan tenda dan kasur yang berasal dari Kemensos.

Dari perumahan SBG itu, lanjut dia, kurang sekitar 125 KK dengan jumlah 500 orang ditempatkan di sana. Bahkan ada yang dari bawah ingin ke sana.

“Kami sebenarnya sudah menyiapkan posko pengungsian di SDN Cipareuag tetapi mereka lebih memilih di rumah saudaranya. Yang penting semua sudah dievakuasi dan tidak ada lagi yang berada di lokasi bencana,” lanjutnya.

Ia melaporkan, sampai saat ini sekitar 23 jiwa yang belum ditemukan. Ia berharap mereka cepat ditemukan dalam keadaan utuh, sehingga tugas pencarian segera berakhir.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan