JAKARTA – Tinggal menunggu hari. Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) XX Papua langsung memaksimalkan persiapan kejuaraan olahraga empat tahunan setelah hitung mundur pelaksanaannya dimulai bersamaan dengan peresmian Stadion Lukas Enembe, Papua, Jumat (23/10) lalu.
”Jadi hitung mundur ini menandakan bahwa waktu sudah kian dekat, sehingga persiapan kita di semua cluster harus terus digenjot,” kata Yunus Wonda Ketua Harian PB PON XX dalam keterangan resmi yang diterima FIN, kemarin.
Peresmian Stadion Lukas Enembe yang akan menjadi pusat PON XX secara virtual atau tidak terbuka untuk umum dinilai membuktikan jika Papua siap menjadi tuan rumah kejuaraan multi event terbesar di Tanah Air itu. Saat peresmian sendiri tepat 362 hari menuju pelaksanaan PON XX yang sedianya digelar 2-14 Oktober 2021.
”Kita ingin buktikan kepada seluruh KONI di Indonesia, bahwa kami Papua juga bisa dan mampu jadi tuan rumah sesuai dengan harapan dan jargon kita, Torang Bisa,” jelasnya.
Menurutnya, PON XX Papua seharusnya digelar tahun ini, karena ada pandemi COVID-19 pelaksanaannya harus diundur satu tahun. Kondisi ini dimanfaatkan oleh tuan rumah untuk memaksimalkan persiapan termasuk pembangunan lokasi pertandingan.
Meskipun demikian, Yunus menyebutkan bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus dikejar dan harus diselesaikan oleh pihaknya demi kelancaran dan kesuksesan pelaksanaan PON nanti. ”Karena kami menyadari secara infrastruktur, Papua sangat tidak mungkin melakukan itu, tetapi oleh komitmen yang kuat dari bapak Gubernur Lukas Enembe yang didukung semua pihak, maka hal yang tidak mungkin itu sekarang terbukti, kami Papua juga bisa,“ aku Yunus yang juga Wakil Ketua DPR Papua itu.
Sebelumnya, Gubernur Provinsi Papua, sekaligus Ketua umum PB PON XX 2021 Lukas Enembe mengaku persiapan yang dilakukan bukan tanpa kendala, namun demikian pihaknya tidak pernah patah semangat. ”Kami menjadi lebih matang lagi dalam bekerja untuk menyambut para tamu undangan. Ini membuktikan kami siap menjadi tuan rumah PON dengan berbagai venue internasional saat ini,” tuturnya.
Lukas menyebutkan bahwa kejuaraan empat tahunan tersebut, merupakan bagian dalam pemersatu seluruh elemen bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).