CIANJUR – Juru Bicara Pusat Informasi Covid-19 Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal mengungkapkan, sejak akhir September terjadi kenaikan kasus Covid-19 yang sangat tinggi di Kabupaten Cianjur. Namun untuk kesembuhannya sudah mencapai 80 persen.
“Memang sejak akhir September terjadi kenaikan kasus yang sangat lumayan tinggi di kabupaten Cianjur yang sampai hari kemarin sudah hampir 215 yang terkonfimasi positif. Tapi dari sejumlah itu Alhamdulillah kesembuhan 80 persen, dan yang meninggal juga tidak terlalu banyak,” kata dia kepada Cianjur Ekspres di Pendopo Cianjur belum lama ini.
Yusman melanjutkan, untuk penanganannya masih lebih baik dibandingkan dengan kabupaten/kota lain, walaupun untuk kasus ini Cianjur sama dengan kabupaten/kota lain terjadi kenaikan.
“Saat ini untuk Satgas dan Dinkes fokusnya tidak lagi ke jumlah kasus yang terkonfirmasi lagi. Tapi saat ini strateginya bagaimana agar tidak terjadi lagi cluster di kabupaten, itu yang utama,” katanya.
Kemudian juga, lanjut dia, meningkatkan angka kesembuhan pasien, saat ini sudah penjajakan akan membuka lagi isolasi baru khusus untuk pasien yang terkonfirmasi positif tanpa gejala. Untuk tempat dan alamatnya masih dirahasiakan tapi yang jelas di seputar Cipanas, karena di sana banyak villa dan hotel.
“Ke dua juga tempat tersebut harus senyaman mungkin untuk pasien, karena kan di isolasi itu seperti di penjara sebetulnya, tapi kalau fasilitasnya bagus minimal bintang tiga itu tidak akan ada komplen dari pasien yang diisolasi,” ungkapnya.
Sementara, kata Yusman, untuk yang bergejala tidak ada toleransi lagi harus ke rumah sakit. Karena yang tanpa gejala itu kesembuhannya 100 persen, tapi kalau dengan gejala ada 5 persen yang masuk ke ICU.
“Kemudian rumah sakit sampai dengan sekarang di bawah Asda 1 kita melakukan cek poin ke rumah sakit terkait dengan adanya keluhan dari masyarakat, dan juga camat kaitan dengan pasien di covidkan,” ucapnya.
Kedua, lanjut dia, hasil swab yang masih menunggu sehingga pasien ini positif atau negatif jenazahnya.
“Kemudian untuk penanganannya harus seperti apa kalau pasiennya positif dan negatif, dan ini terutama waktu tunggu hasil swab itu yang di cek poin di rumah sakit,” pungkasnya.(job3)