BANDUNG – Wali Kota Bandung, Oded M Danial menekankan kepada aparatur kewilayahan agar gencar menyosialisasikan Program Kang Pisman (Kurangi Pisahkan, dan Manfaatkan sampah)
Selain itu menkan angka stunting, dan Open Defecation Free (ODF). Sehingga, aparat kewilayah harus fokus pada di tiga program itu.
Oded mengeskan, keberadaan Sekretaris Camat jangan hanya diam di belakang meja. Akan tetapi harus ikut turun ke lapangan membimbing warga untuk laksanakan program-program itu.
’’Kang Pisman dan ODF yang bisa membuat lingkungan menjadi lebih baik. Sedangkan stunting ini terkait pertumbuhan dan potensi masyarakat,’’kata Oded kepada wartawan, di Balai Kota, Selasa, (20/10)
Dia menuturkan, program Kang Pisman, selain menyelesaikan sampah, bahkan ada output nilai ekonominya juga. Jangan sampai masih ada masyarakat yang membuang sampah sembarangan.
’’Apalagi sampai ada kursi bekas di selokan, akhirnya mampet lalu banjir, kan jadi persoalan,” katanya.
“Sampah itu harus diselesaikan bersama. Jangan dianggap sepele. Harus selesai di masing-masing RW. Yang paling mudah sekarang menyelesaikan sampah organik. caranya bermacam-macam,” tambah Oded.
Oded mencontohkan, pengolahan sampah organik ada berbagai metode. Namun menurutnya, Organic Tower Garden (OTG) merupakan metode yang paling mudah dan sederhana.
“Cara menyelesaikan sampah organik bermacam-macam. Biarkan masyarakat yang memilih. Tapi yang mudah dan sederhana bisa dilakukan di tiap rumah itu OTG,” tuturnya.
Ia pun berharap, jika OTG bisa masif dilakukan di tiap rumah, persoalan sampah di Kota Bandung lebih cepat teratasi. Terlebih Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti yang akan ditutup.
“Kalau sampah Kota Bandung, 50 persennya sampah organik, dan itu bisa diselesaikan dengan OTG akan sangat bermanfaat. Saya kira harus ada percepatan. Edukasinya bisa dari Dispangtan (Dinas Ketahanan Pengan dan Pertanian), lalu dibuat di masing-masing Kelurahan,” pintanya. (yan).