NGAMPRAH – Sedikitnya ada tujuh orang yang reaktif Covid-19 saat pelaksanaan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) CPNS Kabupaten Bandung Barat (KBB) beberapa hari lalu.
Berdasarkan data dari Panitia Seleksi (Pansel) SKB CPNS KBB menyebut, pada tes yang dilakukan selama dua hari tersebut setidaknya lima orang dinyatakan reaktif dan dua orang lainnya memiliki suhu tubuh di atas ketentuan panitia.
Ketua Pansel CPNS KBB, Asep Sodikin mengatakan, pihak panitia telah menyiapkan ruangan bagi peserta yang kondisi kesehatannya kurang baik terutama reaktif Covid-19.
“Pelaksanaan tes SKB CPNS KBB berjalan lancar dan seluruh protokol kesehatan Covid-19 dijalankan dengan maksimal. Tapi memang ada tujuh orang yang kurang sehat, lima reaktif Covid-19 dan dua suhunya terlalu tinggi,” ujar Asep, Senin (21/9).
Sementara itu para peserta SKB CPNS KBB yang tidak hadir dalam tes tersebut sebanyak tujuh orang tanpa alasan yang jelas dan kemungkinan besar dianggap mengundurkan diri.
Ia menambahkan, bagi yang tidak hadir dalam tes lantaran positif Covid-19 dapat mengikuti tes susulan dengan menyertakan bukti bahwa yang bersangkutan positif.
“Nanti diminta surat keterangan karena ada test ulang oleh BKN bagi peserta yang positif tapi harus memenuhi persyaratan tadi. Ada surat yang menunjukan dia memang PCR-nya positif. Kalau yang tidak datang tanpa alasan dianggap mengundurkan diri,” bebernya.
Usai menyerahkan surat keterangan bahwa yang bersangkutan positif Covid-19, kata Asep, selanjutnya akan dikonsultasikan kepada Badan Kepegawaian Negara (BKN) Regional III untuk ditindaklanjuti.
“Sampai saat ini mereka belum ada konfirmasi alasannya tidak hadir, pada bulan Oktober 2020 mendatang akan ada tes susulan bagi peserta yang tidak ikut tes SKB lantaran Covid-19,” katanya.
Sementara itu, Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna mengapresiasi pelaksanaan tes SKB CPNS KBB yang maksimal dalam menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
Menurutnya, dengan memaksimalkan protokol kesehatan Covid-19 dalam pelaksanaan SKB CPNS KBB tersebut tentunya memberikan rasa aman dan nyaman kepada semua orang.
“Saya cukup apresiasi kepada BPKSDM KBB meski masih pandemi, protokol kesehatan ini sangat bagus sekali diterapkan saat SKB, karena kan kita tidak tahu bagaimana kondisi peserta ternyata benar ada yang reaktif,” katanya.
