Ada Beras Plastik di Bantuan Sembako

BOJONGPICUNG – Warga di Kampung Mar­galuyu RT 02/RW 07 Desa Sukaratu, Kecamatan Bojongpicung di hebohkan dengan temuan plastik sintetis dalam beras bantuan pangan non tunai (BPNT) atau bantuan sembako.

Warga pun penasaran dan memeriksa kem­bali beras yang terdapat butiran plastik dalam karung. Warga menemukan tidak hanya satu atau dua butir, ada sekitar 20 butir dalam satu karung.

Butiran sintetis bening tersebut ditemukan dalam tiga karung beras dari bantu­an pangan non tunai (BPNT). Ketua RT 02, Ali Mudin men­gatakan, warga pertama kali mengetahui butiran sintetis tersebut ketika membersih­kan beras.

“Kami menemukan buti­ran sintetis tersebut di tiga karung ukuran 15 kilogram pada hari Sabtu (19/9). Di RT 02 ada dua orang dan di RT 03 ada satu orang, ditemukan warga saat akan membersihkan beras, ada salah satu warga yang sudah mengonsumsi juga,” ujar Ali saat dihubungi di lokasi kejadian.

Ali mengatakan, ia meng­khawatirkan mengenai kes­ehatan warganya jika sampai mengonsumsi butiran ben­ing sintetis tersebut.

“Dari penuturan warga, be­ras tersebut terlihat berbeda saat dibersihkan, bentuknya bulat seperti biji. Bahkan salah satu warga saya ada yang sudah makan berasnya,” katanya.

Ia mengatakan, baru kali ini beras bantuan pemerintah tersebut terdapat butiran sintetis di wilayahnya. Ia pun meminta kepada pihak yang bersangkutan agar lebih teliti dan lebih berhati-hati.

Titin Kartini (56) warga yang menerima beras dengan butiran sintetis mengatakan, pertama kali mengetahui adanya butiran sintetis dari cucunya yang sedang makan.

“Cucu saya bilang ada ben­tuk seperti butiran berlian, pas dicek ternyata seperti plastik. Saya langsung bilang ke pak RT,” katanya.

Ia pun mengkhawatirkan kondisi kesehatan cucunya yang sudah memakan beras berisikan butiran sintetis tersebut dan sudah melaku­kan pemeriksaan ke puskes­mas setempat.

Kepala Dinas Sosial (Din­sos) Kabupaten Cianjur Amad Mutawali, mengatakan pihaknya sudah mengetahui adanya kabar tersebut.

“Saya sudah memerintah­kan petugas untuk menelusuri kebenaran kabar tersebut, sampai saat ini saya belum menerima kabar dari lapa­ngan,” ujar Mutawali saat ditemui di Pendopo kemarin (20/9).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan