Sasar ASN, Kota Sukabumi Gencarkan Swab Test

SUKABUMI – Pemerintah Kota Sukabumi terus memas­ifkan tes usap (swab) kepada berbagai kalangan masyarakat, termasuk pegawai aparatur sipil negara (ASN). Pelaksanaan tes usap tersebut didasari pertimbangan lantaran ASN kerap kali berhubungan langsung dengan warga karena sebagai pelayanan masyarakat.

“Para ASN ini kan sering berinteraksi dengan masyarakat, terutama pegawai di tingkat wilayah. Makanya kita lakukan tes swab massal untuk mendeteksi penyebaran covid-19,” kata Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, kepada wartawan saat memantau tes usap di Balai Kota Sukabumi, kemarin (27/8).

Pegawai yang ikut tes usap berada di lingkungan Sekretariat Daerah (Setda), SKPD, serta aparatur wilayah kecamatan dan kelurahan. Selain itu, upaya lain juga dilakukan den­gan cara tracing, tracking, dan testing kepada warga dan kalangan ASN.

“Kita fokus untuk melakukan 3T (tracing, tracking, dan testing) untuk mempercepat advokasi kes­ehatan saat ditemukan kasus baru,” jelasnya.

Fahmi menuturkan, swab massal tidak hanya dilaku­kan kepada ASN di ling­kungan Pemkot Sukabumi, tapi juga kepada tenaga kesehatan dan masyarakat umum. Fahmi menargetkan bisa melakukan tes usap ke­pada 662 orang atau 1/1.000 dari jumlah penduduk Kota Sukabumi.

Sementara itu, tes usap bagi para guru yang dilakukan sebagai persiapan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka hingga saat ini belum ada hasilnya.

“Sampai saat ini kita sudah lakukan swab test terhadap 151 orang guru dari 21 se­kolah. Hasilnya belum ke­luar,” ujar Juru Bicara Satuan Tugas Penanggulangan Cov­id-19 Kota Sukabumi, Wahyu Hendriana.

Wahyu menjelaskan, pengambilan sample swab para guru dilakukan di Dinas Kesehatan Kota Sukabumi. Namun untuk pemeriksaan hasilnya dikirimkan ke Lab­kesda Jawa Barat. “Kita belum tahu kapan hasilnya keluar. Tapi biasanya akan berlang­sung secara bertahap,” tu­turnya.

Wahyu mengungkapkan, dari 58 sekolah tingkat SMA/SMK di Kota Sukabumi, yang terverifikasi untuk melaksan­akan KBM tatap muka baru 34 sekolah. Namun, yang datang ke Dinkes untuk swab test baru dari 21 sekolah. “Sisanya ada 13 sekolah lagi belum melaksanakan tes swab. Padahal kita sudah mengundang mereka,” be­bernya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan