123 Tenaga Medis Positif Korona

BANDUNG – Sebanyak 123 tenaga kesehatan (nakes) di wilayah Jawa Barat (Jabar) terpapar positif Covid-19. Hal itu dibenarkan oleh Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat, Berli Hamdani, Selasa (9/6).

“Totalnya ada 123 orang dari tenaga medsi di Jabar yang terpapar korona. Tapi, sebagian besar sudah sembuh, artinya mereka sudah dilakukan tes swab dua kali, yang terbaru yang terpapar, kita lakukan pengetesan masif dengan prioritas tenaga kesehatan, termasuk petugas puskesmas,” kata Berli, di Gedung Sate.

Meski ada nakes yang terinfeksi Covid-19, Berli memastikan layanan kesehatan di tempat tersebut akan tetap dibuka bagi umum.

“Yang terkena hanya beberapa orang, tidak sampai setengahnya. Itu juga diduga tertularnya bukan di tempat tersebut, tapi di tempat lain. Pusat pelayanan kesehatan tak mungkin ditutup. Pelayanan tetap mengedepankan protokol yang ketat,” tambahnya.

Berli memastikan, tenaga kesehatan yang positif sudah menjalani isolasi di Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kota Cimahi. “Dan kita langsung lakukan isolasi mandiri di BPSDM, jadi sudah dilakukan,” jelas dia.

Ke depan, ujar dia, protokol kesehatan yang diterapkan di layanan kesehatan di Jabar akan lebih diperketat usai adanya tenaga kesehatan yang terinfeksi. “Kita akan perketat lagi protokol kesehatan di lokasi fasilitas kesehatan,” paparnya.

Terpisah, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, mengatakan, angka reproduksi efektif (Rt) di Jabar terus mengalami penuruan. Sebelumnya, Rt Jabar berada di angkat 0,97, saat ini menjadi 0,67. Hal itu memperlihatkan sebaran COVID-19 di Jabar terkendali.

“Sebelumnya, (Rt di Jabar) 0,97 sekarang sudah turun lagi menjadi 0,67. Sebelumnya, sempat di angka satu, lalu saat persiapan AKB (Adaptasi Kebiasaan Baru) 0,97 dan sekarang di 0,67,” kata Emil –sapaan Ridwan Kamil—belum lama ini.

Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar mengukur angka reproduksi efektif (Rt) dengan pemodelan SimcovID (Simulasi dan Pemodelan COVID-19 Indonesia) berdasarkan metode Kalman Filter yang merupakan perpanjangan dari metode Bayesian Sequential.

SimcovID sendiri merupakan tim gabungan yang terdiri dari peneliti berbagai perguruan tinggi, seperti ITB, Universitas Padjadjaran, YGM, UGM, ITS, UB, dan Undana, dan peneliti perguruan tinggi luar negeri, yakni Essex & Khalifa University, University of Southern Denmark, dan Oxford University.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan