Zakat Fitrah Warga KBB Ditargetkan Capai Rp 14 Miliar

NGAMPRAH – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Bandung Barat (KBB) menargetkan pengumpulan zakat fitrah pada Idul Fitri 1441 Hijriyah bisa mencapai Rp 14 miliar.

Target pengumpulan zakat fitrah itu bisa dikatakan masih terlampau kecil jika dibandingkan dengan total jumlah penduduk KBB yang mencapai 1,7 juta jiwa.

“Kalau pemasukannya maksimal, bisa jauh lebih besar dari target Rp 14 miliar. Karena melihat jumlah jiwa terbilang cukup banyak,” ujar Ketua Baznas KBB, KH. Hilman Farid, Jumat (15/5).

Berkaca pada tahun 2019, zakat fitrah yang masuk ke Baznas mencapai Rp 13 miliar. Kendati demikian, Baznas belum bisa memastikan jumlah pasti zakat fitrah yang bisa terkumpul pada tahun ini.

“Tentu target kenaikan jumlah muzakki setiap tahunnya meningkat, artinya ada peningkatan kesejahteraan juga. Tahun lalu Rp 13 miliar, tahun ini ditargetkan naik Rp 1 miliar,” ungkapnya.

Hilman menilai, belum maksimalnya pemasukan zakat fitrah ke Baznas, karena banyak juga yang disampaikan langsung secara pribadi masing-masing tanpa melalui amil zakat.

“Memang zakat itu bisa disampaikan dengan tiga cara, yaitu oleh sendiri, diwakilkan, dan melalui amil. Hanya pendapat yang lebih afdol itu tetap melalui amil zakat,” terangnya.

Warga yang paling banyak menitipkan zakat fitrahnya melalui amil hanya Kecamatan Lembang, Cipatat, dan Padalarang. Sedangkan untuk wilayah selatan seperti Kecamatan Cihampelas, Cililin, Sindangkerta, dan kecamatan lainnya, dibagikan sendiri.

“Untuk wilayah selatan itu kebanyakan disampaikan melalui ustadz setempat. Biasanya mereka menyasar tetangga sendiri yang membutuhkan,” bebernya.

Sementara untuk besaran zakat fitrah tahun sekarang, kata Hilman sebesar Rp 30.000 atau 2,5-3 kg beras. “Kalau dulu bayar zakat fitrah itu dengan menggunakan takaran atau 1 sho’. Sekarang kalau pakai uang ya sekitar Rp 30.000, kalau beras 3 kg,” pungkasnya. (mg6/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan