Cek Poin Cicaheum Terjadi Penumpukan Kendaraan Roda Dua

BANDUNG – Perwira Pengendali (Padal) Satu Check Point Terminal Cicaheum IPDA Toni Sonjaya mengatakan pada pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hari kedua, sebanyak 2670 masyarakat mendapatkan hukuman secara Teguran. Kemudian sebanyak 158 masyarakat diberi hukuman surat tertulis.

Dijelaskan Toni, banyaknya pelanggaran yang dilakukan para pengemudi diakibatkan karena masih banyak masyarakat yang belum mengerti mengenai kebijakan PSBB di Bandung Raya.

“PSBB dari hari kemarin sampai hari ke dua belum ada perubahan. ini masih tetap pelanggarannya yang sama, yaitu tidak mengindahkan bahwa berkendara motor itu harus tetap 1 orang, menggunakan masker, dan bepergian pun harus jelas,” ujar Toni saat ditemui di Check Point Terminal Cicaheum, Jumat (23/4).

Toni mengungkapkan untuk kendaraan roda empat jenis mini bus harus maksimal empat orang, dan untuk jenis sedan maksimal tiga orang.

“Memang untuk roda empat penumpang yang mengisi nya harus maksimal 50%. Untuk penumpang yang berdekatan langsung dengan supir di depan sementara saat ini masih diperbolehkan. Namun tetap harus jaga jarak, sosial distancingnya harus tetap dilakukan,” katanya.

Menurutnya, beberapa kendaraan roda dua maupun roda empat jika melanggar ada yang langsung diintruksikan untuk putar balik, ada juga yang diberi imbauan.

“Jika sudah masuk Kota seperti ini memang susah. Jika memang memungkinkan mereka langsung disuruh putar balik atau di bagi yg berboncengan langsung di suruh turun,” jelasnya.

Toni menjelaskan petugas yang berjaga di Check Point Terminal Cicaheum berlangsung selama 14 jam, dari jam 6 pagi sampai jam 8 malam.

“Pada siang hari memang terlihat landai, makanya kami secara bergantian melakukan istirahat. Kemudian setelah pukul 2 siang kami kembali bertugas. Memang dari jam 2 sampai petang nanti arus kendaraan akan kembali bertambah. Karena banyak orang yang pulang kerja,” paparnya

“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap memakai masker dan berjaga jarak. Hal itu dilakukan untuk memutus mata rantai Covid-19. Memang yang paling penting adalah untuk tetap berdiam diri di rumah,” pungkasnya. (mg1/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan