Dinkes Cimahi Ungkap Hasil Rapid Test Tenaga Medis

CIMAHI – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi menegaskan, tenaga medis dan pemuka agama menjadi salah satu prioritas untuk menjalani rapid test. Sebab, interaksi sosial mereka berkaitan dengan erat dengan orang banyak.

Mereka merupakan kategori B yang tercantum dalam prosuder tes masif Corona Virus Disease (Covid-19), yang menjalani tes cepat tersebut pada Kamis (16/4/2020) diberbagai tempat yang sudah ditentukan Dinkes Kota Cimahi.

Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular pada Dinkes Kota Cimahi, Romi Abdurakhman mengatakan, tercatat ada 354 tenaga medis yang mengikuti tes cepat virus corona tersebut.

“Hasilnya negatif semua untuk yang rapid tes hari ini,” kata Romi saat dihubungi, Kamis (16/4).

Pelaksanaan rapid test difokuskan di Pura Wira Lokanatha Cimahi dan Puskesmas Cimahi Tengah yang menyasar pemuka agama dan yenaga medis dari Ikatan Apoteker Indonesia (IKA) Kota Cimahi.

Kemudian di Puskesmas Cimahi Utara ada para tenaga medis dari Ikatan Bidang Indonesia (IBI) Kota Cimahi. Di Kantor DPRD Kota Cimahi ada pemuka agama dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Kemudian ada juga pemuka lintas agama dari Kristen, Budha, Konghucu dan Katolik. Selain rapit test di lokasi yang sudah ditentukan, kata Romi, ada juga tas mandiri yang dilakukan para tenaga medis.

“Jadi mereka kita kasih alat rapid test, hasilnya dilaporkan ke Dinkes,” sebutnya.

Ditegaskan Romi, rapid test ini dilakukan untuk mencari sumber dan memutus penularan Covid-19. Setelah kategori B, pihaknya juga akan menyasar kategori C untuk dilakukan tes serupa.

Sekretaris Dinkes Kota Cimahi, Chanifah Listyarini menambahkan, mengingat angka positif Covid-19, pihaknya terus melakukan tracking kontak erat dan riwayat aktifitasnya.

“Kita terus cari riwayat kontek dengan kasus positif agar bisa terdeteksi,” ujarnya.

Hingga 15 April kemarin, warga Kota Cimahi yang sudah terpapar positif kasus corona mencapai 24 orang. Rinciannya, 3 meninggal, 1 sembuh dan sisanya masih menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing. (mg4/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan