Payung Pawang

Penjelasan itu dibuat menarik. Termasuk dalam bentuk meme. Lalu dikirim ke media massa. Juga dikirim ke semua nomor ponsel. Asumsinya: berarti semua warga menerima penjelasan itu.

Taiwan telah menjadi satu model bersejarah menghadapi wabah. Yakni model ”sedia payung sebelum hujan”.

Wuhan model yang lain lagi –karena sudah telanjur ada wabah: lockdown. Karena ada hujan maka masuk rumah.

Model ”sedia payung sebelum hujan” sukses besar. Hanya 380 orang Taiwan yang terkena Covid-19. Hanya 6 orang yang meninggal.

Kalau data orang yang berpenyakit tertentu tidak ditangani sebelum Covid datang jumlah seminim itu mustahil dicapai.

Model Wuhan juga sukses besar –lewat penderitaan besar lockdown. Sudah tidak ada lagi penderita baru –dalam dua minggu terakhir.

Amerika yang membuat dunia geleng-geleng kepala. Negara semodern itu. Sekuat itu. Segagah itu. Sekaya itu.

Jelas, Amerika tidak mau belajar dari Taiwan.

Taiwan memang sohibnya Amerika Serikat. Bahkan sudah menjadi seperti bagian dari Amerika.

Ibarat bagian dari sebuah hidung rupanya Taiwan dianggap bagian yang paling remeh –upil misalnya.

Taiwan itu sudah mengembangkan payung sejak hujannya masih di Wuhan.

Tanggal 27 Januari 2020 Taiwan sudah melakukan ini: penumpang dari Wuhan tidak boleh keluar pesawat. Mereka diperiksa dulu. Dites suhunya. Yang bermasalah diisolasi.

Bahkan lebih dini lagi. Tanggal 20 Januari 2020 –seminggu sebelum Imlek– Taiwan sudah memberi pengumuman kepada rakyatnya: jangan rebutan masker. Pemerintah sudah memproduksi lebih banyak masker.

Di tanggal itu Taiwan sudah siap jutaan masker –44 juta masker operasi dan 1,9 juta masker N95.

Sudah disiapkan pula 1.100 ruang isolasi di seluruh RS di sana. Yang sudah dilengkapi negative room pressure.

Di awal Februari Taiwan baru bisa produksi masker 4 juta per hari, bulan lalu sudah menjadi 16 juta per hari.

Pemerintah sejak akhir Januari juga sudah mematok harga masker: Rp 23.500 per 9 masker. Juga menetapkan kuota: hanya boleh beli masker untuk keperluan 14 hari.

Distribusi masker dikuasai oleh pemerintah. Pembeli masker harus menunjukkan kartu anggota asuransi kesehatan –mirip BPJS di sini. Tanpa kartu itu tidak akan dilayani.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan