CIMAHI – Opsi isolasi atau lockdown wilayah belum menjadi pilihan Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi untuk memutus penyebaran Corona Virus Disease (Covid)19).
Hanya saja dalam hasil koordinasi terbaru, aktifitas warga semakin diperketat dengan pemantauan langsung hingga wilayah terdalam.
Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kota Cimahi, Dikdik Suratno Nugrahawan mengatakan, opsi memperketat aktifitas itu dipilih sebagai pengganti lockdown atau isolasi wilayah yang menurutnya sulit diterapkan.
Nantinya, warga yang ingin keluar rumah untuk keperluan yang mendesak seperti berobat dan membeli kebutuhan masih diperbolehkan.
“Lebih kepada mendisiplinkan warga untuk tetap berada di rumah. Kita merencanakan untuk bisa mengendalikan penyebaran Covid-19 ini lebih tegas,” kata Dikdik saat dihubungi, Minggu (29/3).
Dikatakannya, pola memperketat disiplin tak hanya berlaku bagi warga, tapi juga untuk apsek perdagangan, industri, transportasi dan lain-lain.
Teknisnya, terang Dikdik, unsur pemerintahan dibantu TNI dan Polri akan masuk hingga wilayah terdalam untuk melakukan pemantauan agar masyarakat mematuhi anjuran dari pemerintah.
“Kita akan kendalikan sehingga tidak memperburuk keadaan. Insya Alloh mulai besok kita mulai sebagian. Akan secara efektif menyeluruh Selasa,” terang Dikdik.
Menurut Dikdik, masyarakat Kota Cimahi sebetulnya sudah mengetahui dan memahami anjuran pemerintah untuk memutus rantai penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) ini.
Seperti menjaga jarak atau physical distancing, tidak mengadakan kumpulan, hingga menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta mengkonsumsi makanan yang bergizi untuk menjaga imun tubuh.
Hanya saja dalam praktiknya, kata dia, aktivitas di luar rumah hingga membuat kumpulan masih dilakukan warga Kota Cimahi.
Untuk ketersediaan Kebutuhan Pokok Masyarakat (Kepokmas), Dikdik memastikan untuk sementara ini aman. Apalagi, kata dia, di Kota Cimahi ada gudang Bulog yang bisa membantu pemenuhan komoditas seperti beras.
Sekedar informasi, Kota Cimahi diduduki tiga kecamatan, 15 kelurahan, 312 Rukun Warga (RW) dan 1.724 Rukun Tetangga (RT).
Sedangkan jumlah Kepala Keluarganya mencapai sekitar 158.590 KK, dengan dihuni sekitar 526 jiwa lebih.
Jumlah itu cukup padat jika dibandingkan dengan luas wilayah Kota Cimahi yang hanya sekitar 40,2 kilometer persegi. (mg4/yan).