BANDUNG – Meski sudah memiliki ruangan isolasi untuk pasien Convid-19 di setiap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Berli Hamdani mengakui beberapa RSUD masih minim perlengkapan dan persyaratan untuk penanganan pasien Convid-19.
Kendati begitu, dia menegaskan bahwa Jabar memiliki delapan Rumah Sakit rujukan Covid-19 yang semula berjumlah tujuh Rumah Sakit, termasuk Rumah Sakit Dustira dan Rumah Sakit Paru di Cisarua.
’’Semuanya sudah memiliki ruang isolasi. Tapi ruang isolasi itu masih minim dengan perlengkapan dan persyaratannya belum lengkap,” kata Berli saat di temui di Pusat Informasi dan Koordinasi Jabar Covid-19 (Pikobar), Gedung Command Center Provinsi Jabar, Bandung Senin (9/3).
Kendati begitu, Berli memastikan, untuk empat pasien dari Jabar yang statusnya masih dalam pengawasan berada di rumah sakit representative dengan peralatan sangat memadai. Seperti, RS Penyakit Infeksi Sulianti Saroso (RSPI). Sedangkan, untuk pasien dalam pengawasan lainnya berada di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) dan RS Paru Rotinsulu Bandung.
“Sampai saat ini mereka masih dalam pengawasan, kondisinya stabil, dan tidak menunjukan gejala-gejala ke arah itu. Tapi mereka sudah diambil hasil labnya, nanti hasilnya diumumkan oleh kementrian kesehatan,” ucapnya.
“Kita akan juga petakan tren penyebaran Covid-19 itu seperti apa. Sebetulnya bisa dilihat, kalau data kita lengkap,” lanjutnya.
Berli menyebut, untuk dua pasien daerah depok yang masuk ke dalam cluster Jakarta, karena kejadiannya berawal di Jakarta.
“Untuk dua orang tersebut, belum di pastikan apakah mereka warga Jawa Barat atau bukan,” jelasnya. (mg1/yan)