Bangun Jalan dari Desa Sampai Kota, Begini Paparan Lima Program Strategis Infrastruktur DBMPR Jabar

Program ketiga menyangkut jalan unggulan di masing-masing kabupaten/kota yang akan menjadi ikon di masing-masing daerah.

Jalan ikonik ini akan distandarkan untuk bagian-bagian jalannya, seperti penerangan jalan umum (PJU) yang lengkap, trotoar yang lebar dan rapi, tempat duduk di pinggir jalan, hingga berbagai tanda lalu lintas. Contoh jalan ikonik seperti Jalan Asia Afrika di Kota Bandung.

Menurut dia, dengan adanya program ini, maka masing-masing kabupaten/kota memiliki ciri khas yang bernilai jual. Program jalan ikonik sendiri akan diprioritaskan bagi jalan-jalan provinsi yang ada di dalam kota/kabupaten.
”Misalnya, kami bisa saja menghitung kebutuhan PJU di jalan provinsi yang ada di wilayah kota/kabupaten. Nanti, pengerjaan PJU-nya bisa dilakukan Dinas Perhubungan Kota/Kabupaten, karena saat ini eranya kolaborasi dengan unit lain. Kami tak mungkin mengerjakan semuanya sendirian,” tutur dia.

Program keempat adalah standardisasi keselamatan untuk semua jalan provinsi yang ada di wilayah Jabar. Misalnya, untuk jalan-jalan di wilayah yang rentan bencana alam seperti banjir dan longsor, maka akan mendapat prioritas perhatian.

“Kemudian, jalan-jalan provinsi di semua wilayah akan dilebarkan ukurannya, disesuaikan kapasitasnya, ditingkatkan kekuatan perkerasan serta berbagai fasilitas pendukungnya, seperti tanda-tanda lalu lintas, pengaman di belokan, dan PJU,” katanya.

Salah satu aspek keselamatan jalan yang diusung DBMPR Jabar dalam program strategisnya adalah penambahan flyover untuk perlintasan sebidang kereta api atau karena adanya pembangunan jalan tol.

Dengan begitu, lalu lintas untuk kereta api maupun kendaraan beroda tidak akan terganggu. Penambahan flyover akibat pembangunan KCIC akan menjadi prioritas aspek keselamatan, terutama jalur Tegal Luar hingga Stasiun Kota Bandung.

Program kelima memprioritaskan kemantapan jalan-jalan menuju destinasi wisata dan kawasan strategis eksklusif (KSE) lainnya.

“Jalan menuju destinasi wisata contohnya Pangandaran, Geopark Ciletuh, dan lain-lain. Sementara KSE di antaranya Kawasan Segitiga Rebana di wilayah Cirebon, Bandara Internasional Kertajati di Majalengka, dan Pelabuhan Patimban di Subang,” pungkasnya. (mg1/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan