BASUKI: Kondisinya Tanah di Area Longsor KBB Seperti Bubur Karena Jenuh Air

KBB – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljo, menyebut kondisi tanah di kawasan longsor Tol Purbaleunyi KM 118, mengalami jenuh air.

Hal itu berdasarkan hasil analisa tim geologi dan Jasa Marga, longsor terjadi akibat rembesan air dari genangan yang ada di seberang titik longsor, salurannya masih beralaskan tanah.

Kondisi tanah jenuh air tersebut, kata Basuki, bisa disamakan dengan likuefaksi yang terjadi di Palu, Sulawesi Tengah, beberapa tahun lalu.

“Informasinya kalau di luar titik longsor itu tanah aslinya, yang longsor itu urugannya jadi bentuknya seperti bubur karena tanah jenuh air,” ujar Basuki saat ditemui di lokasi longsor, Senin (17/2).

Beruntung, longsor terjadi diantara dua tebing di bagian tengahnya. Tebing pembatas tersebut kemudian yang menjadi counter weight.

“Longsor di antara dua tebing itu yang bagian tengahnya counter weightnya. Kalau gak ada bagian counter weightnya, pasti akan longsor semua,” tuturnya.

Melihat bentang alam di lokasi longsor, Basuki mengatakan titik longsor bukan merupakan bidang gelincir melainkan rockfall.

“Kalau bidang gelincir ada formite, ada batu phorus, dan lapisan kedap air sebagai bidang gelincir. Kalau ini urugan semua karena tanahnya itu sangat basah jadi memang rawan bergerak,” terangnya.

Jalan keluar untuk menangani longsor susulan tersebut, kata Basuki, harus membuat lining drainase sehingga bukan beralas tanah, lalu jalan harus dibersihkan dari air yg menyebabkan longsor.

Pihaknya juga meminta agar titik longsor dilakukan perkerasan dan perbaikan drainase sebab saat ini kadar air dalam tanah masih cukup tinggi.

“Nanti saluran dibuat jadi keras juga, kalau tidak nanti longsorannya bisa menarik badan jalan seperti di KM 98 yang dulu pernah terjadi. Karena tidak ada perkerasan di titik longsor jadi badan jalan ikut termakan longsor,” jelasnya. (mg6/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan