BANDUNG – Direktur Utama Jaswita Jabar, Deni Nurdyana mengatakan bahwa Jaswita Jabar mempunyai 49 Aset hotel, beberapa mall, ruko, dan guest house. Menurutnya, jika ditotalkan aset Jaswita Jabar mencapai 2,8Triliun. Namun angka tersebut bukan berarti uang, melainkan berupa aset.
“Ya jadi Jaswita ini BUMD 100% sahamnya milik Pemprov Jabar, kita bergerak dibidang Jasa Properti dan Kepariwisataan. Dan memang kita sekarang fokus dibidang kepariwisataan, salah satunya hotel supaya meningkatkan kepariwisataan di Provinsi Jawa Barat,” ucap Deni di Hotel Preanger Jalan Asia Afrika Nomor 81, Kota Bandung, Minggu (2/2).
Deni mengatakan, penyelesaian kerja sama dengan PT Inti Bina Dinamika sudah menjadi keputusan dari aturan Build Of Tranfer (BOT), sehingga pihaknya sudah siap untuk mengelola aset-aset pemerintah provinsi Jawa Barat secara mandiri.
“Disamping itu kita tujuannya ingin mengelola sendiri, kita kan harus belajar mengelola sendiri, jadi menghasilkan uang sendiri. Masa kita seumur-umur menjadi juragan kontrakan terus, kan ga bagus juga,” katanya sambil tersenyum.
Dirut Jaswita itupun mengaku bahwa pada 2019 melalui inovasi Jaswitas telah memberikan PAD kepada Pemprov Jabar. Namun tidak sebesar yang ditargetkan.
“Walaupun nilainya tidak besar, tapi setidaknya ada politikwil ada kegiatan inovasi kita memberikan kontribusi ke pemprov Jabar. Mudah-mudahan dengan salah satunya diambil alih Preanger dapat memberikan lebih kontribusi untuk memberikan PAD kepada Jawa Barat,” cetusnya.
Kedepannya dia diberi targetnya saya harus 400% naik dibanding dengan tahun kemarin, pihaknya optimis bisa mencapai apa yang ditargetkan karena ada hal-hal yang akan lakukan melalui inovasi tahun ini.
“Seperti disamping pranger kita juga akan bergerak dibidang ticketing umroh, membangun beberapa proyek strategis di antaranya Hotel Bandara Kertajati di Majalengka, Resort dan Pusat Budaya di Pangandaran, pembangunan kawasan wisata di Ranca Upas Ciwidey, serta cafe dan hotel di Jalan Ambon Kota Bandung,” pungkasnya (win/yan)
