Nasib Benny

Benny memang punya banyak tanah. Bisnisnya memang di bidang bank tanah. Ia membeli tanah. Ia menjual tanah.

Orang Solo akan menyebut orang seperti Benny sebagai pengusaha lemah –lemahe akeh tenan.

Kini Benny punya sekitar 6.500 ha tanah. Betapa kayanya. Pun ia masih membutuhkan banyak uang untuk terus membeli tanah. Kadang ia ‘sulit uang’ kalau jualan tanahnya lagi sepi.

Seperti empat tahun terakhir ini.

Benny sudah tanah utama sejak muda. Sejak masih di Solo.

Awalnya karena ia jengkel: Setiap Batik Keris mau buka pabrik harga tanah di sebelahnya sudah naik.

Maka Benny muda memutuskan agar Batik Keris sekalian saja membeli tanah yang luas. Kapan pun mau menambah pabrik tidak perlu lagi.

Ternyata perkembangan Batik Keris tidak terus ditingkatkan pabrik. Ternyata jualan rumah lebih cepat mendapat uang –daripada jualan batik.

Maka tanahnya yang ‘itu’ dibuat real estat . Di Solo Baru. Itulah real estat pertama yang modern di Solo. Di selatan kota Solo. Sudah masuk wilayah kabupaten. Kabupaten apa ya? Sukoharjo?

Dari situ Benny lebih tertarik dengan batik.

Ups … Juga tetap tertarik.

Meski begitu Benny tidak rela digelari tukang goreng saham. Beberapa kali ia menepis gelar itu. Namun, saham yang sudah sangat terkenal di lingkungan bursa saham.

“Saya ini lebih tepat menyatakan suka membawa perusahaan ke pasar modal,” katanya pada media.

Memang banyak sekali perusahaan Benny yang sudah melantai di pasar modal.

Sudah banyak media seperti itu. Bukan penggorengan seperti saham. Tapi penjelasannya itu tidak mampu mencabut gelarnya sebagai tukang goreng saham.

Saham dan tanah.

Langit dan bumi.

Benny menguasai langit dan menguasai bumi.

Saat di bumi ia terlihat lagi di langit.

Saat di langit ia terlihat dari bumi.

Maka Benny berespons gambar misterius. Itu terlihat dari seringnya.

Mingguan bisnis Kontan pernah terbit wawancara sangat panjang dengan Benny. Sangat menarik. Isinya masih saya ingat sampai sekarang. Yang antara lain menjadi bahan tulisan ini.

Benny menjadi orang mulia. Kompilasi pertama ia menolong adiknya dari kebangkrutan. Ia lunasiuntungan adiknya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan