Persib Terancam jadi Tim Musafir

BANDUNG-Persib Bandung musim ini kondisinya memprihatinkan. Pasalnya, klub yang menjadi kebanggaan masyarakat Kota Bandung itu terancam menjadi tim musafir, lantaran tidak memili home base yang tetap.

Dua stadion yang biasa digunakan sebagai home base yaitu Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) dan Si Jalak Harupat (SJH) berpotensi tidak bisa digunakan karena berbagai hal.

Diketahui, SJH yang selama ini menjadi markas Persib pada Liga 1 2019 rencananya akan direnovasi sebagai persiapan menjadi salah satu venue Piala Dunia U-20 2021. Kepala UPT Stadion SJH Ermulyana Gandapradja mengatakan, renovasi ini sama seperti saat persiapan Asian Games 2018 lalu. Dimana renovasi digelar satu tahun sebelum event tersebut digelar.

“Seperti Asian Games dulu, ketika ditetapkan jadi venue, satu tahun sebelumnya sudah ada dari Kementerian PUPR untuk rehabilitasi,” kata Ermulyana, Kamis (9/1), dikutib dari republikbobotoh.com.

Belum ada keputusan resmi apakah SJH akan digunakan untuk Piala Dunia U-20 atau tidak. Namun menurut Ermulyana, stadion akan segera direnovasi bila sudah ada ketuk palu terkait hal tersebut.

“Sebelumnya sudah ada dari PSSI, ada persyaratan seperti gedung dan lainnya sudah masuk, tidak ada masalah. Kalau ada perbaikan paling ya perbaikan kecil saja seperti rumput, jogging track, Jalan, sisanya aman,”ucapnya.

Akan tetapi, Persib masih mempunyai peluang untuk bisa berkandang di stadion milik Pemkab Bandung tersebut. Karena menurut Ermulyana, hingga saat ini belum ada keputusan dari panitia penyelenggara Piala Dunia U-20.

“Memang sampai saat ini belum, waktu itu informasi yang saya dapatkan di awal kita terpilih (sebagai kandidat), tapi sampai saat ini baik dari Kemen PUPR, PSSI atau pihak penyelenggara belum ada kejelasan,” kata dia.

Sedangkan menurut keterangan dari Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bandung, Marlan, renovasi tersebut tidak dilakukan secara menyeluruh karena beberapa fasilitas stadion sudah layak digunakan.

“Kalau lapangan enggak perlu ada renovasi, paling hanya beberapa infrastruktur yang mungkin di renovasi, dilihat apa kekurangannya,” kata Marlan.

Sementara itu, untuk GBLA sendiri masih terkendala permasalahan aset hingga pengelolaan yang belum sepenuhnya dikuasai oleh Pemkot Bandung. Karena hal tersebut Pemkot tidak bisa mengatasi masalah di GBLA yang mengalami gangguan pada kontruksi bangunan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan