Ganda Putra Lolos 16 Besar, Pelatih Pelatnas 2020 Wajah Lama

JAKARTA – Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto lolos ke ke babak kedua atau 16 Besar Malaysia Masters 2020 setelah menekuk pemain Denmark, pada pertandingan di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Selasa (7/1) sore WIB.

Dari dua pertemuan se­belumnya, Fajar/Rian belum pernah menang dari Boe/Pe­tersen. Namun, kali ini ganda putra Indonesia tersebut, ber­hasil mengontrol permainan. ”Kami bersyukur bisa menang setelah dua kali kalah. Kami merasa lebih tenang, beda dengan pertemuan sebelumnya, kami buru-buru mau mema­tikan lawan. Mereka mainnya safe, jadi kami coba lebih sabar dan mau ngadu pukulan,” ka­ta Rian kepada Badminton Indonesia.

”Tadi kami merasa lebih fokus. Di pertemuan sebelumnya seperti yang Rian bilang, kami terlalu buru-buru, mengge­bu-gebu ingin menang, jadi serangannya enggak dikontrol. Kali ini kami coba atur tempo main, sehingga serangannya lebih variatif,” tambah Fajar.

Sementara itu, Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) merilis susunan pelatih yang akan mengisi Pelatnas PBSI Cipayung tahun 2020. Sama dengan tahun lalu, dari lima sektor dibagi menjadi dua divisi yang akan masuk di Pelatnas .

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Su­santi mengatakan, tak ada perubahan nama dari 20 pe­latih yang umumkan. Sedikit perubahan hanya terjadi pa­da susunan pelatih dari sektor tunggal putri. (selengkapnya lihat infografis-red). Ia bera­lasan, ini demi kelancaran komunikasi dalam upaya mengejar target Olimpiade Tokyo 2020.

”Hanya tunggal putri saja yang berubah susunannya, sementara untuk sektor lain tidak ada perubahan. Kami mencoba untuk mengubah susunan agar fokus dengan target masing-masing. Untuk tunggal putri saya berharap Rionny (Federik Mainaky)fokus memegang atlet yang prioritas ke Olimpiade,” ujarnya dalam siaran resmi PBSI.

Posisi pelatih tunggal putri utama Rionny Federik Maina­ky belum diganti. Dalam daftar Pelatnas 2020, Minarti yang juga mengantarkan Gregoria menjadi juara dunia junior 2017 diturunkan menjadi pelatih tunggal putri pratama. ”Semen­tara Minarti saya turunkan menjadi pelatih pratama, kare­na dulu kan Minarti bisa meng­antarkan Gregoria jadi juara dunia junior,” jelasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan