Senada dengan Neil, Rektor Telkom University Adiwijaya mengatakan, potensi Indonesia sangat besar. “Kenyataannya, kesadaran masyarakat yang membayar pajak baru 15%-an saja. Artinya, potensi kita cukup kuat jika yang bayar pajak bisa 100%,” ungkap Adi.
Adi menjelaskan, Negara-negara maju bisa melakukan pembangunannya dengan baik karena disokong oleh para pembayar pajaknya. “Beberapa Negara di Eropa yang sudah maju, mengenakan tarif pajak lebih tinggi dari Indonesia, sekitar 50%. Tarif progresif PPh di Indonesia baru 5-30% saja. Artinya kita memang menuju kesana. Pembangunan yang kita nikmati saat ini adalah berkah dari pembayaran pajak sampai saat ini. Kita ingin tak hanya menikmati, tapi juga turut berkontribusi. Saya sangat yakin dengan adanya program inklusi kesadaran pajak ini, sedikit banyak akan membangun awareness (kesadaran) pajak dan langkah kita bersama ini menuju Generasi Emas Sadar Pajak akan bisa terlaksana,” pungkasnya.
Sebagai tambahan informasi, untuk 16 (enam belas) Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di lingkungan Kanwil DJP Jawa Barat I, Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi Pajak (KP2KP) Pelabuhan Ratu dan KPP Mikro Banjar mengadakan :
Kegiatan mengajar di kelas selama 1 (satu) jamlat pada masing masing jenjang pendidikan (SD, SMP, SMA) dan kegiatan penunjang lainnya yang bersifat opsional (lomba-lomba, bakti sosial dll) yang dilaksakan serentak pada hari Jumat, tanggal 22 November 2019.
Total Jumlah sekolah adalah sebanyak 37 (tiga puluh tujuh) sekolah baik tingkat SD, SMP maupun SMA dengan total jumlah peserta sebanyak 2.062 (dua ribu enam puluh dua) orang.(*)