Neo Mustaqbal

Di kota baru itu nanti segalanya serba baru. Sumber energinya 100 persen baru. Green –dari tenaga matahari dan angin.

Sistem taxi dalam kotanya benar-benar baru: taksi terbang. Semua pembantu rumah tangganya juga baru: robot. Yang bisa bicara. Istri penghuninya: istri masing-masing.

Kota Neom akan jadi pusat wisata dunia yang lengkap. Punya laut. Punya gurun. Punya gunung.

Di dekat situ ada gunung yang tingginya 2.500 meter. Gunung batu. Di pantainya akan dibangun surga dunia. Di atas gunungnya akan dibangun bulan buatan.

Di gurunnya akan dihidupkan kembali dinosaurus –dalam bentuk robot. Semua itu akan membuat kasihan pulau wisata Mesir di seberangnya. Kasihan pula piramidnya. Pun pegunungan Petra Israel di utaranya.

Yang juga kasihan adalah proyek ambisius di dalam negeri sendiri. Proyek di Jeddah itu.

Tidak cukup dana lagi untuk meneruskan Menara Kingdom. Gedung baru yang diniatkan untuk menyaingi Burj Khalifa di Dubai.

Menara Kingdom akan menjadi gedung tertinggi di dunia –dan tidak akan ada yang menyainginya lagi. Tingginya: 1 kilometer. Menurut rencana.

Proyek itu kini macet. Kekurangan dana. Padahal tahun ini mestinya sudah selesai. Saya sudah ingin ke Jeddah. Hanya untuk merasakan lift-nya. Yang meerk KONE. Yang dibuat dua tingkat. Entah seperti apa rasanya.

Semua daya tarik di tanah Arab akan tersedot oleh vacuum cleaner baru seharga 15 nol bernama Neom. Atau malah akan mendapat berkah darinya?

Pokoknya Neom tidak harus sukses. Uang turis dianggap sebagai pengganti petrodolar.

Pangeran MbS pun menunjuk tokoh sekelas Klaus Kleinfeld sebagai CEO Neom City. Kalangan bisnis internasional tahu siapa Kleinfeld: pernah menjadi CEO Alcoa New York. Pernah juga menjabat CEO Siemens Munich, Jerman. Kleinfeld-lah yang membangkitkan kembali Siemens.

Nama Kleinfeld memang top –sebagai jago turn around perusahaan. Laba Siemens naik drastis di masanya.

Pembangunan Neom sendiri sempat tersendat. Setahun setelah pencanangannya terjadilah kehebohan yang juga belum ada duanya: seorang wartawan Saudi dibunuh –sampai mayatnya pun lenyap: Jamal Khashoggi.

Hari itu Khashoggi ke Konsulat Saudi di Istanbul, Turki. Untuk mengurus surat nikah. Dijanjikan akan dibantu oleh petugas konsulat. Wartawan kritis ini lenyap di situ.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan