PON Papua Terancam Gagal

JAKARTA– Gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang akan berlangsung di Papua tahun 2020 diprediksi batal dihelat. Ini sejalan dengan munculnya surat dari Gubernur Papua yang memberikan tanda bahwa dua even lainnya yakni Pekan Olahraga Nasional (Popnas) XV dan Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (Peparpenas) XVI sulit untuk dilangsungkan.

Gubernur Papua Lukas Enembe telah mengirimkan surat ke Kemenpora, pada 20 Agustus 2019. Surat dengan Nomor: 4263/9676/SET prihal Permohon Pemindahan Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (Popnas) XV dan Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (Peparpenas) IX tahun 2019.

Sementara Kemenpora melalui Sekretaris Jendral Gatot S. Dewa Broto juga telah mengeluarkan surat Nomor: SS.8.23.5/SET/VIII/2019, Sifat: Sangat Segera, tertanggal 23 Agustus 2019 telah memberikan sinyal bahwa gelaran Popnas XV dan Peparbas IX Papua dibatalkan. “Surat dari Gubernur Papua, karena ketidaksiapan infrastruktur Popnas dan Papernas,” terang Sekjen Kemenpora Gatot S. Dewa Broto, kemarin (25/8).

Ya, ada enam poin di dalam surat tersebut. Pertama, kondisi keamanan secara umum di Papua serta secara khusus di Jayapura dengan mempertimbangkan aspek kenyamanan atlet peserta Popnas dan Peparnas yang belum stabil paska terjadinya demonstrasi besar-besaran masyarakat Papua berkaitan kejadian di Surabaya dan Malang. Rentang waktu yang terbilang dekat dengan rencana pelaksanaan Popnas dan Peparpenas.

Kedua kebijakana Pemerintah Papua saat ini melalui APBD difokuskan untuk kegiatan strategis yaitu persiapan penyelenggaraan PON XX dan Peparpenas XVI tahun 2020 di Papua.

Ketiga proses pengadaan peralatan pertandingan dan penyelenggaraan yang dipihakketigakan (Lelang) sebagaimana yang tertuang dalam dokumen anggaran sampai saat ini belum dilaksanakan pelelangan. Unit Layanan Pengadaan (ULP) meminta standar tekhnis dan kejelasan ketersediaan peralatan yang dibutuhkan oleh vendor/penyedia barang tekhnis yang sulit dipenuhi.

Keempat, technical delegate dari cabang olahraga yang akan dipertandingkan dalam Popnas dan Peparpenas juga kesulitan untuk memberikan jaminan ketersediaan peralatan yang dibutuhkan.

Kelima, venue yang akan digunakan untuk Popnas dan Pepapenas sebagian besar venue yang tidak akan digunakan dalam pelaksanaan PON dan Peparnas tahun 2020, sehingga tujuan untuk menjadikan Popnas dan Peparpenas sebagai ujicoba venue tidak akan tercapai.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan