Kurangi Konsumsi Beras dan Terigu

“Sebelum kita memberikan bantuan, kita berikan dulu pemahaman. Kita bentuk Forum Group Discussion (FGD) KWT se Kabupaten Bandung melalui ‘whatsapp group’, jadi kita bisa berkomunikasi selama 24 jam sehari. Setelah FGD terbentuk, kita juga melakukan gathering dan homestay. Berkumpul untuk sharing pengalaman dan permasalahan,” kata Yeni.

Menanggapi hal itu, Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Bandung Kurnia Agustina M. Naser sangat mendukung inisiasi Dispakan melalui Sanggembiraloka, Sanggemilang dan Sangmatahari.

“Kearifan lokal harus dipertahankan. Namun dari segi inovasi, tampilan dan kehigienisannya, harus lebih ditingkatkan. Beragam komoditas umbi-umbian dan kacang-kacangan yang kita miliki, bisa dikembangkan cara pengolahannya. Jadi tidak hanya dikukus dan direbus, harus ada inovasi agar tampilannya lebih menarik, terutama bagi kaum milenial,” katanya.

Lebih lanjut dia menyebutkan, melalui media LCM saat ini KWT di Kabupaten Bandung sudah banyak yang berkreasi dalam menciptakan menu baru. Kemudian untuk buah dan sayur juga sudah ada dalam bentuk salad yang diolah bersama keju dan beberapa bahan lainnya.

“Dengan inovasi menu baru yang lezat dan bergizi, akan membuat masyarakat gemar mengkonsumsi pangan lokal yang menyehatkan dan mengurangi konsumsi makanan cepat saji (fast food) pada generasi muda. Di samping itu dengan kemasan dan tampilan yang menarik, akan bernilai ekonomi bagi para KWT,” pungkasnya. (yul/rus)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan