Tim Investigasi PPDB Fokus Tekan Masalah Domisili Mencurigakan

Heri mengatakan, keterangan domisili hanya berhak dikeluarkan oleh Disdukcapil. Sedangkan, RW menerbitkan surat pernyataan tinggal sebagai pelengkap Kartu Keluarga (KK) apabila diperlukan.

Terkait KK, kata Heri Suherman, dapat dicetak dalam waktu singkat. Jika pun ada KK baru, tetapi warga itu sudah tinggal belasan tahun, maka memerlukan surat pernyataan dari RW. KK baru bisa juga muncul karena ada pencetakan baru akibat pembaruan data.

”Untuk mengoptimalkan kerja, kami akan terus menguatkan lintas OPD. Termasuk menyampaikan hasilnya kepada publik secara berkala,” kata Heri Suherman.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dewi Sartika mengatakan, tim investigasi bergerak sejak Rabu (20/6) ini untuk sementara menemukan 10 kartu keluarga KK yang mencurigakan. Di antaranya KK yang beralamatkan di Jalan Bali, Kalimantan, dan Sumatera.

”KK-nya memang ada (di alamat tersebut), tapi orangnya (siswa) tidak di sana. Yang Jalan Bali, Kalimantan, dan Sumatera begitu,” ujar Dewi Sartika.

Menurut Dinas Kependudukan yang dilibatkan dalam tim investigasi ini, kata dia, jika kartu keluarga tersebut betul ada di daerah tersebut, maka secara administratif tidak ada masalah. Namun dengan memasukkan nama siswa ke KK tersebut sebagai modus agar diterima PPDB akan menjadi persoalan baru.

”Karenanya kita harus panggil orangtua (pendaftar). Tapi yang penting harus lindungi hak anak. Anak jangan jadi korban. Mereka harus tetap sekolah,” urainya.

Untuk itu, pihaknya memanggil orang tua yang bersangkutan dengan baik-baik. Solusi yang ditawarkan Disdik adalah pindah jalur dari zonasi ke prestasi. Namun jika tidak masuk di prestasi, siswa tersebut terpaksa harus masuk ke swasta. Namun pada intinya, dia berharap agar siswa tidak menajdi korban dan tetap harus sekolah. Dewi mengatakan, tim investigasi ini akan terus bekerja.

Tim yang terdiri atas Dinas Pendidikan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, dan Satpol PP ini akan menelusuri KK yang mencurigakan, yakni pendaftar yang menumpuk di satu KK. Sistem kerjanya, sambung Dewi, setiap sore pihaknya briefing, membahas, dan menelaah yang terjadi pada siang. Kemudian pagi keesokan harinya kembali rapat untuk membahas berbagai pengaduan dan pengecekan sistem.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan