BANDUNG– Laga perdana Persib Bandung menghadapi Persipura Jayapura hanya dihadiri sekitar 14 ribu suporter yang memadati tribun stadion dari 23 ribu tiket yang dijual. Salah satu alasannya ialah disebabkan karena kebijakan penjualan tiket online oleh panpel.
Penolakan soal kebijakan 100 persen tiket dijual online sudah banyak disuarakan Bobotoh. Budhi Bram Rachman sebagai General Corrdinator Panpel Persib pun mulai angkat bicara.
Menurutnya pemasaran tiket secara daring dilakukan supaya setiap Bobotoh bisa lebih mudah dan nyaman ketika melakukan pembelian.
“Sebetulnya kan kami mengadakan sistem tiket online itu untuk mempermudah jadi ga ada niatan mempersulit. Justru memberikan kemudahan di zaman digital ini. Ini memang hal baru pasti ada dinamika, pro dan kontra kami paham itu,” kata Bram pada awak media di Si Jalak Harupat, kemarin dilansir simamaung.com.
Memang pada pelaksanannya banyak kendala yang dialami Bobotoh ketika melakukan pembelian tiket online. Seperti server penuh yang membuat proses menjadi pembelian tersendat. Tapi ia juga mengatakan kesalahan masih kerap dilakukan pengguna akun saat membeli tiket secara online.
“Seharusnya dengan sistem yang kami punya harusnya bisa lebih mudah. Mungkin ini lebih pada usernya sendiri, ada yang harus berkali-kali ada yang typo juga katanya, kami membuka layanan semacam helpdesk dan nanti juga mungkin ada hotlinenya juga,” ujar Bram.
Dia juga mengatakan bahwa penjualan tiket online bukan barang baru dan sudah dilakukan sejak lama. Artinya sosialisasi juga sudah gencar diberikan pada Bobotoh untuk lebih peka terhadap cara pembelian model ini. Baru di tahun ini semuanya dilepas kepada publik lewat online.
“Ini bukan rencana baru, sudah disiapkan dari dua tahun lalu. Tapi secara bertahap, dulu kan ada kuota untuk komunitas, nah sekarang kami coba untuk online semuanya,” terang Bram. (bbs/drx)