Awasi Peredaran Daging Celeng

BANDUNG– Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung akan meningkatkan penga­wasan terhadap peredaran daging celeng selama Rama­dan hingga Lebaran.

Hal itu agar Kota Bandung bisa dipastikan terbebas dari daging berbahaya untuk dikonsumsi masyarakat ter­sebut.

Sejak 2016, Pemerintah Kota Bandung sudah me­miliki inovasi Mini Lab Food Security dan sudah menda­pat penghargaan dari Ke­menterian Pendayagunaan Aparatur Negara Reforma­si Birokrasi (Menpan RB) Republik Indonesia men­jadi 40 terbaik dalam ino­vasi pelayanan publik ting­kat nasional.

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung, Elly Wasliah memastikan, Kota Bandung akan terbebas dari peredaran daging celeng. Sebab, selama ini setiap pe­meriksaan terhadap daging menggunakan “rapid test” da­lam satu menit yang dinama­kan halal tes.

“Dalam satu menit akan terdeteksi apakah murni da­ging sapi atau ada tambahan daging celeng, kemarin juga sudah dilakukan dari Pemkot keliling dari pasar modern dan pasar tradisional untuk melakukan rapid test tersebut,” kata Elly saat dihubungi Jabar Ekspres, Jumat (10/5).

Menurutnya, dalam setiap pemeriksaan pihaknya be­kerjasama dengan PD Pasar dengan merekrut para pega­wainya dan kemudian dilatih oleh Dinas Pangan dan Per­tanian Kota Bandung agar paham dalam menggunakan halal tes tersebut.

“Seperti halnya tespact kalau hasilnya strip satu berarti murni daging sapi dan jika stripnya dua diduga ada tam­bahan daging celeng. Semua pasar di Kota Bandung sudah memiliki Mini Lab Food Se­curity,” ujarnya.

Dinas Pangan dan Perta­nian juga memiliki Bidang Keamanan Pangan yang rutin melakukan pengawasan se­cara mobile setiap hari ke pasar modern dan pasar tra­disional.

“Tidak hanya daging sapi yang diuji tetapi beras juga apakah mengandung klorin, apakah daging ayam yang dijual tiren, buah-buahan pun juga sama apakah mengandung pestisida atau tidak. Semua komoditas pangan segar dila­kukan tes,” terangnya.

“Melalui rapid tes InsyaAllah bisa sampai 99 persen kebe­naran hasil ujinya. Sejauh ini Kota Bandung tidak ditemukan pedagang nakal,” paparnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan