Erry Riyana: ”TAP Dibentuk dengan Keterbukaan”

Pria yang akrab disapa Kang Emil menuturkan, tim TAP dipilih secara subjektif sesuai dengan kompetensi dan chemistry. ”Yang kompeten banyak tapi enggak punya chemistry. Kalau chemistry tanpa kompetensi ya KKN (korupsi, kolusi, nepotisme). Ini bukan penampungan timses,” tegas Emil.Pembentukan tim gubernur di luar OPD, kata Emil, hal yang wajar. Beberapa daerah, termasuk Jakarta juga membentuk Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).

”Kenapa ini ada karena dibutuhkan, di level presiden ada stafsus, siapa orang di dalamnya ya orang yang punya chemistry dan kompetensi. Karena memang dibutuhkan. Bahkan setengahnya enggak mau dibayar,” urainya.

Tim itu, lanjut Emil, sengaja dilembagakan untuk mengurangi persepsi negatif dari pihak luar. Dia pun menjamin pembentukan tim itu sesuai aturan dan minim konflik kepentingan.

”Semuanya sudah menandatangani pakta integritas. Mereka hanya narasumber bukan orang yang mengoperatori kegiatan. Dia hanya memberikan input kepada gubernur untuk memberikan keputusan. Silakan media monitor kalau ada hal yang dianggap melebihi sekadar narasumber,” jelasnya. (rls/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan