Jadi, Ace menuturkan, efektivitas pemberantasan korupsi akan tergantung pada pucuk pimpinannya, dalam hal ini presiden. ”Jika pemimpinnya bersih, berintegritas dan berani maka ada harapan terhadap pemberantasan korupsi di Indonesia,” urainya lagi.
Sebaliknya, lanjut dia, jika rekam jejaknya meragukan maka itu sama saja menawarkan janji palsu. Rekam jejak meragukan seperti sarat dengan beban konflik kepentingan, memiliki jalinan dengan kekuatan oligarki masa lalu dan dikelilingi para pemburu rente. (bbs/rml/rpb/rie)