Alumni Unpar Dukung Jokowi

Hal itu, kata dia, berbeda dengan visi misi tentang pemberantasan korupsi yang dimiliki pasangan nomor urut 02 Prabowo-Sandi. Menurutnya, pemberantasan korupsi akan efektif apabila pemimpin puncaknya berintegritas, bukan bagian pemburu rente, dan berani melawan kekuatan oligarki ekonomi-politik.

Ace menambahkan, rekam jejak integritas Jokowi terbukti sejak tahun 2010 ketika masih menjabat sebagai Wali Kota Solo, saat itu Jokowi mendapat anugerah Bung Hatta Anti Corruption Award. Bahkan, kata dia, upaya pencegahan korupsi pun terus dilanjutkan saat Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta dengan mengaplikasikan e-budgeting.

”Dalam upaya pemberantasan korupsi ini, aspek pencegahan yang sangat penting, bukan hanya aspek penindakan. Pak Jokowi menawarkan agenda aksi yang konkret dan komprehensif.  Pak Jokowi sudah meletakan fondasi berupa Strategi Nasional (Stranas) Pencegahan Korupsi,” urainya.

Selain itu, lanjut dia, agenda berikutnya adalah melaksanakan Stranas itu secara konsisten. Fokus pelaksanaan ini pada perizinan dan tata niaga, keuangan negara, serta penegakan hukum dan reformasi birokrasi di setiap kementerian, lembaga, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lainnya.

”Pak Jokowi akan terus meningkatkan kapasitas Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP). Memperkuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) serta meningkatkan sinergi dan kerja sama antar-institusi penegak hukum dalam pemberantasan kejahatan korupsi,” jelas Ace.

Menurut dia, dalam empat tahun ini, Presiden Jokowi telah menggiatkan  transaksi non-tunai sebagai tindakan pencegahan penggunaan uang tunai dalam tindak korupsi dan pencucian uang. Lebih dari itu, kata dia, pembayaran jalan tol sampai dengan Bantuan Pangan Non Tunai adalah inovasi transaksi non tunai di era Jokowi.

”Pak Jokowi akan terus mempertegas penindakan kejahatan perbankan dan pencucian uang sehingga akan ada efek jera karena terjadi proses pemiskinan para koruptor,” kata dia.

Ace berpendapat, kunci dari pemberantasan korupsi adalah integritas dan rekam jejak. Dilihat dari kehidupan keluarganya, Jokowi dinilai tidak memiliki beban terkait dengan konflik kepentingan dalam bisnis keluarga.

Dia menyebut, anak-anak Jokowi justru berjualan martabak dan pisang goreng. ”Sebaliknya, sulit membayangkan tidak ada konflik kepentingan terkait bisnis keluarga Prabowo dan juga Sandi,” kata dia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan