Jangan Tunggu Ratusan Tahun, 30 Hari Sudah Cukup

Sampah plastik bisa terurai ratusan hingga ribuan tahun. Tetapi, mahasiswi UINAM berusaha mencari cara untuk mempersingkat waktu penguraiannya.

SIANG, pukul 13.00 WITA, aktivitas mahasiswa di Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar terlihat makin ramai. Semua beraktivitas. Mencari kesibukan. Di laboratorium Mikrobiologi, Program Studi Biologi juga ramai.

Beberapa mahasiswa mengutak-atik alat laboratorium. Mereka melakukan penelitian. Salah seorang di antaranya adalah Magfirah Mardatillah. Ia terlihat sibuk dan memperhatikan alat timbang digital. Di timbangan itu ada sampel plastik. Plastik bekas pakai. Plastik yang diambilnya dari TPA Tamangapa.

Meski bekas dan diambil dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah, plastik tersebut sangat istimewa baginya. Mengapa? Hal itu dikarenakan sampah tersebut adalah objek penelitiannya.

Maklum, sampah plastik sangat sulit terurai. Sesuatu yang membuatnya tertantang mencari cara untuk menghancurkannya. Salah satunya dengan memberi bakteri. Namanya, bacillus thuringiensis dan Alcaligenes faecalis.

Dikutip dari wikipedia, bacillus thuringiensis adalah bakteri gram-positif. Bentuknya batang. Bakteri ini termasuk patogen fakultatif. Bisa hidup di daun tanaman konifer ataupun tanah. Apabila kondisi lingkungan tidak menguntungkan maka bakteri ini akan membentuk fase sporulasi.

Bagaimana dengan alcaligenes faecalis? Diterjemahkan dari bahasa Inggris, alcaligenes faecalis adalah spesies bakteri Gram-negatif. Bentuknya juga batang. Bakteri ini biasa ditemukan di lingkungan. Penemuan pertama ada dalam kotoran, tetapi kemudian ditemukan umum di tanah, air, dan lingkungan dalam hubungan dengan manusia.

Selama 30 hari, bakteri-bakteri ini ternyata mampu bekerja dengan baik. Membantu mengurai sampai plastik. Plastik terdegradasi 17 persen. Artinya apa? Kehadiran bakteri ini membuat kita tak perlu takut plastik akan terurai dengan waktu ratusan tahun. Justru lebih cepat.

Menurut Magfirah Mardatillah ide dasar dari penelitiannya itu berawal dari banyaknya sampah plastik yang terbuang dan tidak bisa diurai langsung di alam. Waktu yang dibutuhkan untuk mengurangi satu plastik bisa mencapai ratusan hingga ribuan tahun.

Tetapi, dengan bantuan bakteri yang juga berasal dari alam bisa mempercepat proses degradasi tersebut. Diakuinya, selama penelitian ada tiga sampel plastik yang diambil dari TPA Tamangapa. Plastik yang berwarna kuning, merah, dan hitam. Ketiga plastik disterilisasi kemudian dimasukan dalam media agar.

Tinggalkan Balasan