Walaupun perihal ibadah adalah masing-masing personal yang menanggung, namun sesama muslim harus tetap mengingatkan dan mengajak saudara kita. Tak nanggung-nanggung, bukan hanya teguran namun juga akan ada evaluasi dan laporan kepada owner. Sehingga program ini dilakukan secara konsisten demi nilai ibadah dan usaha yang berkah.
Walaupun konsep ini terbilang baru, yakni tiga pekan terakhir namun selain kegiatan salat berjamaah juga adanya pengajian setiap malam Jumat yang didatangkan dari pesantren sang owner SPBU Syariah. Setiap salat Jumat pun dipastikan ditutup selama setengah jam.
”Program lainnya mungkin owner yang lebih tahu. Awalnya saya sempat kaget sih dengan konsep ini, tapi ya kita mah ngikutin. Kalau untung rugi itu mah urusan owner kalau karyawan mah tetap kerja dan dapat gaji yang sesuai. Jadi begitu bel langsung salat, dan badan pun jadi fresh lagi kena air wudhu. Alhamdulillah kerjanya enak, enggak terlalu tertekan,” tuturnya.
Baca Juga:Peluang Industri Animasi TerbukaPecahkan Rekor Baca Sumpah Pemuda
Sebagai informasi, owner SPBU Syariah mendapati kerugian omset sekitar 5 persen setiap harinya karena harus tutup selama 75 menit per hari. Namun hal itu bukan masalah, dan owner tidak mempermasalahkan atau menyalahkan karyawan, karena akan ada keuntungan lain yang akan didapat yakni keberkahan dalam usaha.
Staf pengawas SPBU Syariah, Andriayana, 30 mengatakan sangat setuju dan mendukung dengan program baru ini. Bahkan dengan adanya konsep salat tepat waktu, bisa memperbaiki ibadah diri sendiri untuk lebih baik dan konsisten.
”Iya Alhamdulillah ngebantu jadi salatnya rada getol lah, bisa dibilang saya jarang (salat) sekarang jadi getol dan termotivasi untuk mengutamakan ibadah,” ucapnya.
Calon konsumen Rahmi Dini Gunawati, 23 mengatakan sangat respek dengan adanya konsep tersebut. Walaupun sedikit bingung karena pertama kali ada namun tidak menghiraukan. Dirinya dan temannya tetap akan mengisi bahan bakar di SPBU Syariah setelah salat berjamah.
”Wah ini bagus ya, kagum juga. Karena baru pertama kali ada kobsep gini. Kan biasanya cuma pas Jumatan. Ya qalauoun harus nunggu tapi malah jadi mengingatkan kita untuk ikut salat berjamah di musala SPBU ini,” ungkap Rahmi.
