Emil Titip Tiga Pesan ke KONI Jabar

BOGOR – Tepukan tangan menggema di ballroom lantai satu Hotel Lorin Sentul, Sabtu lalu (6/10). Suara terdengar begitu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memasuki area pertemuan silaturahmi. Dengan para pengurus cabang olahraga (cabor), konida (KONI daeah) dan KONI Jawa Barat.

Selain tepukan, peserta yang memenuhi ruangan menyanyikan lagu selamat ulang tahun diiringi alunan musik. Diakhiri potong kue dan tiupan lilin berangka 47. Bukan itu saja yang membuat pertemuan berkesan. Di hari tersebut, sebulan sudah pria yang akrab disapa Kang Emil resmi memimpin Jawa Barat. Sekaligus memberi tiga pesan kepada KONI dan insan olahraga Jabar untuk dijalankan.

’’Saya pada dasarnya sangat berbahagia. Baru satu bulan menjabat. Masih beradaptasi dalam proses pembangunan. Tapi biasanya tidak lama. Insya Allah saya ngabret. Di kendaraan berjudul Jabar Juara. Di dalamnya ada instrumen mesin olahraga,’’ ucap dia di hadapan peserta silaturahmi.

olahraga menjadi satu-satunnya pembangkit nilai heroisme dan kebangaan di era modern. Sebuah contoh terlihat di momen Asian Games beberapa waktu lalu.

Seorang atlet Pencak Silat asal Soreang, Bandung, Jawa Barat berhasil mengibarkan merah putih. Sekaligus memunculkan potret persa­tuan Presiden Joko Widodo dan Calon Presiden Prabowo Subianto. Mendekap kedua­nya dalam satu pelukan. ’’Ini tanda. Di bawah dimensi olagraga, dimensi persatuan akan muncul,’’ ujar dia.

Itu artinya, bagi Emil, di da­lam olahraga bukan melulu soal prestasi. Perlu mengu­atkan nilai-nilai filosofi. Se­perti pernah dirinya lakukan di forum PBB bicara tentang Pencak Silat. Ada seni musik, seni tari, fashion. Ada nilai-nilai kehidupan mewarnai.

’’Perlu (filosofi olahraga) dieksplor Pak Ketua (KONI Jabar Ahmad Saefudin, Red). Saya titip bikin satu buku nilai-nilai kehidupan dari cabor renang misal. Ini titip pertama. Agar anak-anak Ja­bar paham. Titip tiap cabor membuat studi,’’ ungkap dia.

Menurut pria yang baru memasuki usia ke 47 pada 4 Oktober lalu ini, dalam olah­raga mengajarkan banyak hal kepada anak bagi kehidupan kelak. Hidup harus fairplay. Tidak boleh curang saat jadi pejabat atau pengusaha. Ka­lau mau sukses harus berke­ringat. Harus kompak dan punya tujuan. Cerita ini sangat penting untuk dibe­ritakan kepada anak-anak. Sebagai bekal fundamental di era modern olahraga akan nilai-nilai heroisme.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan