Gedung Sate Jangan Angker

BANDUNG – Hari pertama kerja Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat, kemarin (7/9). Digunakan untuk melakukan silaturahmi bersama sejumlah pihak dan instansi di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar). Selain itu, Ridwan juga menyempatkan menemui para wartawan yang tergabung dalam Kelompok Kerja (Pokja) Gedung Sate.

Silaturahmi yang dilakukan Ridwan Kamil disambut hangat para pewarta yang sedang berada di Press Room Gedung Sate. Suasana hangat dan santai pun tercipta dengan saling bicara serta bertukar gagasan.

Dalam kesempatan itu, Ridwan Kamil menawarkan ruangan baru bagi para wartawan Pokja Gedung Sate yang kurang lebih berjumlah 70 orang. Bukan tanpa alasan, tawaran Ridwan disampaikan karena melihat ruangan wartawan yang ada dinilai kurang memadai bagi 70 orang yang menempati.

Namun begitu, tawaran Ridwan tersebut ditanggapi penolakan dari sejumlah wartawan yang menilai ruangan yang ada sudah sangat strategis dalam menunjang kinerja mereka di Gedung Sate.

Emil -sapaan akrabnya, mengungkapkan silaturahmi yang dilakukan merupakan langkah observasi, di mana pihaknya memiliki prioritas untuk koordinasi antar daerah. Sebagai arsitek, dirinya juga menilai perlu adanya perombakan wajah baru Gedung Sate, terutama berkaitan dengan pelayanan publik.

”Di luar itu, kita ada program-program penataan kawasan kantor. Sehingga, kita ingin Gedung Sate ini ramah kepada wisatawan dan lebih dari sekarang,” kata Emil di Bandung, kemarin.

Dikatakan Emil, alasan dirinya ingin merombak Gedung Sate karena terdapat ruang-ruang yang sebenarnya bisa dimanfaatkan wisatawan dan masyarakat Jawa Barat. Salah satu tempat yang rencananya akan dirombak yakni taman di belakang Gedung Sate.

”Gedung Sate jangan angker, jangan terkesan sangat formal kaya istana, ini kan rumah rakyat. Nanti dibikin pelataran karena cuaca Bandung bagus ya, kalau makan malam indoor aja kan bosen,” kata dia.

Emil menyatakan, dengan adanya perombakan tersebut, masyarakat bebas memanfaatkan dan menggunakan gedung pemerintahan Pemprov Jabar melakukan berbagai kegiatan. Selama masyarakat tidak memasuki ruang privat, Emil mengaku tidak khawatir dengan aktivitas yang dilakukan masyarakat di Gedung Sate. ”Masyarakat boleh berinteraksi, itu menurut pendapat saya. Menata Gedung Sate ini bisa dalam satu tahun karena anggarannya di 2019,” kata dia. (mg1/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan