Kabupaten Bandung Masuk 10 Besar Nirwasita Tantra

SOREANG – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), akan memberikan penghargaan Nirwasita Tantra kepada kepala daerah yang berhasil melakukan pengelolaan administrasi dan kepemimpinan lingkungan terbaik.

Sekretaris Jenderal Kementerian LHK, Bambang Hendroyono menyampaikan, kepala daerah penerima penghargaan Nirwasita Tantra mencerminkan adanya leadership yang kuat dalam menjaga lingkungan demi kesejahteraan masyarakat.

Bambang berharap, dari ajang penghargaan Nirwasita Tantra akan muncul inovasi dan terobosan dalam mengatasi permasalahan lingkungan, dengan sinergitas stakeholder terkait.

’’Nanti akan diikuti peserta lolos tahap akhir, yakni 6 provinsi, 12 kotamadya dan 12 kabupaten, dengan tujuan untuk mendorong percepatan perbaikan kualitas lingkungan,”jelas dia.

Menurutnya, dasar pemberian penghargaan Nirwasita Tantra akan dinilai dari Dokumen Laporan Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (DIKPLHD) yang disusun setiap tahun oleh provinsi dan kabupaten/kota.

Berdasarkan informasi, pada penilaian tahap akhir Kabupaten Bandung akan bersaing dengan 11 Kabupaten dari seluruh Indonesia, diantaranya Kabupaten Lumajang, Malang, Jember, Pesisir Selatan, Sukoharjo, Buleleng, Boyolali, Dharmasraya, Bangka Tengah, Pelalawan dan Kabupaten Tanah Bumbu.

Menanggapi hal ini, Bupati Bandung H. Dadang M. Naser, mengatakan, dalam pengelolaan lingkungan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung sudah melakukan upaya maksimal melalui inovasi program dengan melibatkan semua element, baik pemerintah, pihak swasta juga masyarakat dan relawan.

“Pada peringatan Hari Lingkungan Hidup se dunia tingkat provinsi Jawa Barat, kami meraih dua penghargaan raksa prasada, yakni  kategori DIKPLHD dan Sekolah Berbudaya Lingkungan. Setelah Raksa Prasada, dengan inovasi orisinil Kabupaten Bandung terhadap penyelesaian persoalan lingkungan,”ucap dia.

Untuk itu, meraih Nirwasita Tantra semata mata untuk menjadi tolak ukur keberhasilan dalam merumuskan dan menerapkan kebijakan sesuai prinsip metodologi pembangunan berkelanjutan, sehingga mampu memperbaiki kualitas lingkungan hidup di Kabupaten Bandung.

“Persoalan lingkungan di Kabupaten Bandung masih menjadi pekerjaan besar yang belum kunjung usai. Selain menjadi prioritas program pembangunan pemerintah, penyelesaiannya juga sudah diintegrasikan dengan seluruh pihak,” kata dia (yul/yan)

Tinggalkan Balasan