BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengajukan sebanyak 500 kuota Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dalam penerimaan CPNS 2018. Penerimaan CPNS Pemprov Jabar sendiri terfokus kepada Sumber Daya Manusia (SDM) dalam bidang teknis.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Iwa Karniwa menuturkan, informasi lowongan CPNS akan mulai dibuka bulan Agustus 2018. Namun, untuk proses perekrutan bergantung persetujuan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB).
”Sekarang tinggal menunggu dari Kementerian PAN-RB untuk pelaksanaan seleksi,” kata Iwa di Bandung, kemarin (23/8).
Jika mengacu pada angka pensiun yang setiap tahun bisa mencapai ribuan orang, Iwa menilai kebutuhan pegawai tidak akan tercukupi hanya dengan tambahan 500 orang. Namun, rupanya Kementerian hanya menyetujui jumlah tersebut.
Iwa mengatakan, minimnya penerimaann CPNS tersebut dinilai wajar karena untuk mengurangi beban anggaran belanja pegawai. Selain itu, peningkatan kualitas para ASN Pemprov Jabar juga menjadi alasan sedikitnya jumlah kuota penerimaan CPNS.
”Tiap tahun ASN yang pensiun jumlahnya 2.000 sampai 3000 orang, termasuk guru, tapi proses penerimaan lebih kecil. Jadi bukan zero grow lagi, tapi berkurang,” kata dia.
Besarnya jumlah pensiunan tersebut, lanjut Iwa menjadi alasan penerimaan CPNS yang paling banyak dibuka Pemrov Jabar adalah pegawai di bidang yang lebih teknis. Menurutnya, pegawai yang paling banyak dibutuhkan adalah tenaga kependidikan, khususnya SLTA.
”Kalau bidang teknis administrasi sudah cukup banyak tapi bidang-bidang yang lebih teknis memang dibutuhkan, seperti tenaga medis dan guru yang tingkat pensiunnya cukup banyak,” kata dia.
Iwa menyatakan, proses seleksi CPNS tersebut akan dilaksanakan secara transparan dan juga terbuka. Sebab, setiap orang yang melakukan seleksi akan mengetahui hasilnya pada hari di mana pendaftar tersebut selesai malakukan proses ujian.
”Tes itu menggunakan satu sistem karen pada saat tes tertulis, saat itu juga diketahui nilainya. Sehingga kemungkinan adanya hal yang tidak diinginkan, bisa dihindari,” kata dia. (mg1/ign)