BANDUNG – Ribuan relawan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) berkumpul di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga) Jalan Tamansari, Kota Bandung, kemarin (22/7). Dalam perhelatan bertajuk Rindu Bersyukur juga ditegaskan, perjuangan belum selesai.
Gubernur terpilih Jawa Barat Ridwan Kamil menegaskan, syukuran kali ini ada langkah pertama pasca kemenangan. Tapi, babak kedua yang paling berat.
”Sebab di situ perjuangan sebenarnya dimulai. Kita harus membuktikan berbagai cita-cita dari apa yang dijanjikan kepada rakyat Jawa Barat,” ungkap Ridwan Kamil kemarin.
Pria yang akrab disapa Emil itu mengatakan, dia hanya sopir, Uu Ruzhanul Ulum adalah co pilot, rakyat Jawa Barat adalah penumpangnya. ”Dan barang di bagasi itu adalah cita-cita kita semua. Maka, silakan titipkan harapan dan cita-cita Anda agar kami agar kami bisa kerjakan,” ujarnya.
Emil mengaku, banyak titipan cita-cita dari masyarakat. Di antaranya soal pemekaran wilayah, kesehatan, pendidikan dan lain-lain. Di balik itu, dia juga mengimbau, warga menegurnya ketika salah, mengkritiknya ketika membuat kebijakan yang kurang sesuai dengan kepentingan masyarakat banyak.
”Silakan kejar saya untuk kepentingan masyarakat banyak. Tapi, jangan kejar saya untuk kepentingan pribadi dan golongan,” tegasnya.
”Saya dan Pak Uu jangan ditinggal sendiri. Bantu kami mewujudkan cita-cita Jabar Juara di 2023,” sambungnya.
Terlepas dari beragam program itu, Emil mengaku, sulit untuk menggambarkan hatinya atas kemenangan yang diperoleh paslon Rindu dalam Pilgub Jabar 2018. Terlebih, banyak relawan atau simpatisan yang bekerja mengerahkan rata benda dan sepenuh hati untuk mendukung Rindu.
”Saya tidak sulit untuk berkata-kata untuk mengucapkan isi batin saya atas perjuangan para relawan, simpatisan, donatur hingga partai,” ungkap Ridwan Kamil dalam sambutannya, kemarin.
Dia mengungkapkan, banyak relawan yang bergerak dengan pilihan masing-masing. Mulai dari promosi di media sosial, tim lapangan dan lain-lain. Namun tidak kalah penting juga mereka yang sendirian mendukung dan mempromosikan Rindu.
Makanya, pria yang akrab disapa Emil itu pun berterima kasih kepada Nanda, driver ojek online yang mempromosikan Rindu ke penumpang. Termasuk secara khusus kepada Robiatul Adawiyah, mantan guru Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Darul Maza Kota Bekasi yang dipecat yayasan sekolahnya karena memilih Rindu.