Pembelaan Ridwan Kamil untuk agama Islam Selama Jadi Wali Kota

Di luar program-program keislaman yang diiinisiasinnya, RK sejatinya adalah sosok yang sangat faham isu pluralisme dan keberagaman. Karena pernah tinggal untuk studi dan bekerja di luar negeri, RK tahu dan sadar betul rasanya menjadi minoritas. Ia tahu bagaimana harus bersikap, hidup bertetangga dengan saling menghormati dan menghargai orang-orang  yang berbeda keyakinan dan latar belakang.

Pengalaman untuk menghargai dan menghormati perbedaaan inilah, yang menjadi salah satu landasannya dalam bersikap saat RK menerima amanah menjadi Wali Kota Bandung. Sebagai seorang muslim, RK ingin menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain. Ia senantiasa berpegang kepada hadist Rasullullah Saw: Khoirunnas anfa’uhum linnas. Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi sesama manusia. Inilah salah satu yang menjadi pegangan hidupnya. Ia ingin hidup di dunia dengan memberi manfaat dan menebar kebaikan pada sesama.

Namun disisi lain, sebagai Wali Kota, RK tidak hanya menjadi milik satu agama dan satu golongan. Ia adalah pemimpin semua golongan dan seluruh warga. Pembelaan terhadap agama Islam yang dianutnya tak lantas menjadikan RK dapat berlaku tak adil bagi pemeluk agama lain. RK pun mendefinisikan Islam sebagai rahmatan lil alamin. Agama rahmat yang sejuk dan damai. Itulah cara RK dalam  membela agama sekaligus berusahada adil dalam kapasitasnya sebagai pemimpin Muslim.

Oleh karena itu, jika ada undangan dari penganut agama lain, Ridwan Kamil datang dalam kapasitasnya sebagai Wali Kota dan Pemimpin di Kota Bandung. Ia datang bukan untuk turut merayakan hari besar agama lain. Ridwan Kamil tak akan berpindah agama hanya dengan hadir ke undangan yang disampaikan penganut agama lain. Ia datang untuk menghormati undangan umat agama lain, yang mengundangnya sebagai pemimpin Kota Bandung.

Bukankah sebagai pemimpin ia juga harus melindungi warganya yang kebetulan tidak beragama Islam. Bukankah ia harus bersikap adil? Kalau ia tidak berlaku adil, bagaimana Ridwan Kamil harus mempertanggungjawabkan kepemimpinannya kelak di pengadilan Allah Swt? Dimata sang Maha Hakim yang akan berlaku se-adil-adilnya?

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan