Relawan Deddy-Dedi Waspadai Kecurangan

BOGOR – Adanya Kasus penemuan e-KTP yang diduga palsu di Bogor harus jadi perhatian semua pihak, khususnya para relawan dan pendukung calon pasangan Gubernur nomer 4.

Ketua Laskar Naga Bonar Dadang Utun Hermawan mengatakan, pihaknya akan meningkatkan kewaspadaan dengan adanya temuan tersebut. Sebab, tidak menutup kemungkinan e-KTP akan disalahgunakan untuk kecurangan dalam Pilgub.

Dadang optimis pasangan Deddy-Dedi akan memenangkan kontestasi di pilgub Jabar 2018. Apalagi, berdasarkan polling dan survei beberapa lembaga akhir akhir ini Deddy-Dedi lebih unggul.

“Keunggulan ini membuat relawan tambah semangat untuk mengawal hasil polling dan 5 survei terakhir tersebut supaya bisa menjadi kenyataan,” ucap Dadang. (3/6).

Menurutnya, prediksi kemenangan ini bukan tanpa alasan. Sebab, selain hasil survey banyak dari pendukung dari partai lain mengalihkan dukungannya ke Deddy Mizwar dan Deddy Mulyadi.

Tidak hanya itu saja, lanjutnya, saat ini pun pergerakan relawan di daerah makin masif dan relawan sudah banyak menyebar di perkampungan di desa dan Kabupaten/Kota di Jabar.

“Para relawan terus menjaring para pendukung Deddy Dedi di lapangan. Sekaligus,menghimbau untuk tetap semangat bekerja secara santun dalam berpolitik,”ucap dia.

Dadang menghimbau, kepada seluruh relawan Laskar Naga Bonar dan relawan lainnya agar tetap semangat dan mewaspadai segala bentuk kecurangan yang dilakukan pihak lawan.

“Mari kita awasi kecurangan, karena orang ambisi akan menghalalkan segala cara. Seperti pada kasus temuan ektp, kalau ada orang tidak dikenal di TPS segera laporkan kepada panitia setempat dan minta dihentikan dulu sebelum semuanya clear,” katanya.

Tidak hanya itu saja, lanjutnya, ada yang lebih penting, yaitu relawan harus mengawal di tps masing masing, sampai proses hasil pungutan ke KPU, supaya tidak ada kecurangan.

“Kalau dengan proses jujur yang maka kita akan mendapatkan pemimpin yang jujur, tapi kalau proses dilakukan dengan curang maka kita akan mendapat pemimpin yang curang dan merugikan masyarakat,” kata dia (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan